Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti berjalan meninggalkan podium seusai memberikan kata sambutan pada acara pembukaan Konferensi ASENAPOL ke-35 di Jakarta, Selasa (4/8). Konferensi ASEANAPOL yang berlangsung 3-7 Agustus 2015 itu merupakan pertemuan yang dihadiri 10 kepala kepolisian ASEAN, delapan Negara mitra wicara ASEANAPOL dan dua Organisasi regional atau internasional (ICPO Interpol dan ASEAN Secretariat). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Kepolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan pengarahan kepada jajarannya untuk mewaspadai aksi terorisme pada peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 70, 17 Agustus 2015. Sekaligus dalam peringatkan HUT tahun ini, juga berdekatan dengan momen pemilihan kepala daerah serentak Desember 2015.

Sebab itu, Kapolri agar pengamanan di objek-objek vital, fasilitas umum dan pusat perbelanjaan ditingkatkan. “Tanggal 17 Agustus, waspadai teror. Ancaman terorisme selalu menghantui,” kata Kapolri
memberikan arahan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres saat Apel Kasatwil 2015, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (11/8).

Seperti diketahui, Agustus 2013 lalu Aiptu Koes dan Bripka Maulana ditembak di depan Masjid Bani Umar dekat Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Belakangan diketahui pelakunya adalah jaringan teroris Mujahidin Indonesia Barat. Sementara agenda Pilkada yang diganggu aksi terorisme pernah terjadi di Sulawesi Selatan pada 2012. Saat itu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dilempar bom rakitan.

“Saya minta ini harus dilakukan antisipasi. Tingkatkan kewaspadaan kita,” tegas mantan Kapolda Jawa Timur dan Kabaharkam Polri itu.

Bahkan, Badrodin juga memerintahkan Densus 88 Antiteror Mabes Polri memonitor pergerak teroris. Dia mengultimatum, jangan sampai Polri kebobolan dalam pengamanan dua agenda besar ini.

“Waspada. Meski ada ancaman kita tidak surut, itu resiko anggota Polri,” demikian jenderal bintang empat jebolan Akpol 1982 itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu