Malang, Aktual.co — Siaga penyebaran virus Ebola dan Mers di kawasan Kota Malang dan Batu mulai digalakkan. Masing-masing dinas kesehatan dari dua wilayah ini ternyata tak mau kecolongan seperti kasus yang terjadi di Madiun.
Asih Tri Rachmi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyebutkan, antisipasi terhadap penyebaran virus Ebola ini sudah dilakukan membuka pelayanan kesehatan pada 15 puskesmas yang ada di kota Malang.
“Kita sudah buat pengaduan, kalau ada yang terkena Mers atau Ebola bisa langsung ada penanganan,” kata Asih, Jum’at (7/11).
Tak hanya jama’ah haji, Dinkes kota Malang juga menggandeng Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk melakukan pemantauan. Hal ini, lanjut Asih cukup logis, sebab, pembawa virus Mers bisa saja datang dari TKI atau wisatawan mancanegara.
“Kita maunya penanganan menyeluruh dan langsung, jadi selain Kemenag kita juga gandeng Disnaker dan Disbudpar dalam pengawasannya,” tuturnya.
Setali tiga uang, Dinkes Kota Batu juga mengaku waspada terhadap Mers dan Ebola dari Jamaah haji yang pulang dari tanah suci. Endang Triningsih, Kepala Dinkes Kota Batu mengaku sampai melakukan aksi jemput bola untuk melakukan pengecekan di lapangan.
“Kami gunakan sistem jaringan yang ada di 24 desa, jadi setiap ada orang pulang haji langsung kami periksa,” imbuhnya.
Saat ini Dinkes Batu mengaku masih belum menemukan kasus jamaah haji yang membawa dua virus mematikan itu. “Belum ada mas, harapannya jangan sampai ada,” tukasnya.