Ankara, Aktual.com – Kebakaran dahsyat melanda Hotel Grand Kartal di lokasi wisata, tepatnya di resor ski Kartalkaya Provinsi Bolu di pegunungan Koroglu yang berjarak sekitar 300 km di sebelah timur Istanbul Turki. Kebakaran yang melanda hotel tersebut menelan korban jiwa 76 orang meninggal dunia, dan melukai setidaknya 56 orang.

Kebakaran yang melanda hotel 12 lantai itu terjadi pada Selasa malam (21/1) waktu setempat itu terjadi saat puncak liburan musim dingin. Sebagian besar tamu hotel yang menjadi korban adalah keluarga yang sedang menikmati waktu liburan mereka.

Dari keterangan saksi mata menyebutkan kalau api mulai berkobar pada pukul 03.30 waktu setempat, dalam sekejap asap tebal menyelimuti hotel sehingga menimbulkan kepanikan para para tamu hotel. Dari keterangan resmi pihak berwenang menyebutkan kalau api dilaporkan pertama kali pukul 3.27 pagi, dan pemadam kebakaran mulai merespons pada 4.15 pagi.

Saksi mata lain yang selamat menuturkan ratusan tamu hotel berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api, beberapa diantaranya berusaha melompat dari jendela menggunakan kain seprai sebagai tali darurat.

Seorang korban selamat, Atakan Yelkovan berhasil menyelamatkan diri dari lantai tiga hotel bersama istrinya. Namun saat hendak meninggalkan hotel mereka sempat mendengar teriakan minta tolong dari lantai atas. ”Mereka melemparkan sprei dari jendela, beberapa mencoba melompat,” ungkapnya, seperti dilansir dari IHA.

Seorang karyawan hotel yang enggan disebutkan namanya menceritakan bahwa ia melihat tamu di jendela meminta bantuan. ”Saya melihat seorang ayah dengan bayinya dipelukan meminta bantal agar bisa melempar anaknya ke bawah. Bersyukur tim penyelamat dapat menyelamatkan mereka,” katanya.

Namun dua wanita tamu hotel yang melompat dari jendela dari lantai atas hotel meninggal dunia. ”Mereka adalah mahasiswa yang menginap di lantai atas,” kata karyawan hotel itu.

Seorang saksi mata lain, Omer Sakrak mengatakan kalau kawannya melompat dari lantai 11 hotel dan tidak selamat. ”Semua orang mulai melompat karena panik. Seorang teman melompat dari lantai 11, namun dia terjatuh dengan kepala tertunduk semoga Tuhan mengasihaninya,” kata Omer.

Dilanjutkan Omer, banyak tamu hotel yang berusaha keluar dari lantai-lantai atas hotel yang sedang terbakar menggunakan kain sprei. ”Mereka mencoba turun menggunakan kain sprei. Seorang ayah berteriak tentang anaknya yang berusia satu tahun, bapak itu melemparnya atau anak itu akan terbakar,” ungkap Omer.

Sedangkan para tamu hotel yang berhasil selamat mengatakan mereka berhasil menyelamatkan diri melalui koridor hotel yang dipenuhi asap, dan mereka sama sekali tidak mendengar suara alarm kebakaran.

Salah seorang tamu yang selamat bernama Eylem Senturk mengatakan kalau ia dan putrinya berhasil keluar meski asap tebal memenuhi lantai tempat mereka menginap. Namun, suaminya terjebak dan harus melompat dari jendela ke atap beranda di bawahnya, lalu melompat lagi ke atap mobil untuk menyelamatkan diri.

Banyak korban selamat yang mengeluhkan kurangnya mekanisme keamanan di hotel tersebut.
”Tidak ada alarm kebakaran, tidak ada detektor asap, atau tangga darurat, meskipun asap telah mencapai lantai 10,” kata seorang pria yang menginap di hotel sejak hari Minggu (19/1) lalu.

Atakan Yelkovan menambahkan bahwa tidak ada alarm kebakaran yang berbunyi, dan butuh waktu sekitar satu hingga satu setengah jam bagi pemadam kebakaran untuk tiba di lokasi.

Saat ini tim Tim Disaster Victim Identification (DVI) kepolisian Turki terus melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi sekitar 24 jenazah yang belum teridentifikasi. Kepolisian Turki juga masih terus menyelidiki penyebab kebakaran, termasuk meminta keterangan pemilik hotel dan semua orang yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kebakaran itu.

Hingga Rabu siang (22/1) setidaknya ada sembilan orang telah ditangkap terkait kebakaran ini, termasuk pemilik hotel. Penyelidik sedang menyelidiki penyebab kebakaran, kemungkinan kelalaian, dan siapa yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya, mengatakan jumlah korban tewas mencapai 76 orang, dimana 52 orang korban tewas telah teridentifikasi. Sedangkan korban luka mencapai 51 orang.
”Sebagian besar jasad korban telah dikembalikan kepada keluarga mereka,” kata Yerlikaya seperti dilansir dari AFP.

Menurut Ali, kebakaran terjadi di saat puncak musim liburan musim dingin, dengan hotel hampir penuh oleh tamu yang menikmati liburan dua minggu sejak Jumat sebelumnya. Menurut Yerlikaya, saat kejadian ada 238 tamu yang menginap di hotel. Sedangkan Menteri Kesehatan Turki Kemal Memisoglu mengatakan 17 orang telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara 34 lainnya masih dirawat, termasuk satu orang di unit perawatan intensif.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hari berkabung nasional pada Rabu (22/1/2025) dan berjanji bahwa pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran itu akan dihukum. Semua gedung pemerintahan dan misi diplomatik Turki di seluruh dunia akan mengibarkan bendera setengah tiang.
Semua gedung pemerintahan dan misi diplomatik Turki di seluruh dunia diperintahkan mengibarkan bendera setengah tiang.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain