Banda Aceh, aktual.com – Sekurangnya tiga hektar lahan kembali terbakar pada dua lokasi di Aceh Besar yaitu di Gampong  Pulot, Kecamatan Leupung dan Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga sejak Rabu (3/7) malam.

Dari tiga hektare lahan terbakar itu  dua hektare di antaranya di Pulot, dan satu hektare di Mon Ikeun, kata  Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis (4/7).

Sebelumnya peristiwa kebakaran lahan terjadi di dua lokasi yang masing-masing sekitar 0,5 hektare areal, yakni Gampong Lampineung, Kecamatan Baitussalam, dan Gampong Lam Seunong Lama Khaju, Kecamatan Baitusalam di Aceh Besar pada Minggu (30/6).

Dadek mengatakan, hingga kini kebakaran di dua lokasi ini masih terjadi akibat petugas pemadam kesulitan menjangkau kebakaran yang berada di lereng atau tebing pegunungan sangat terjal, sehingga cukup kesulitan melakukan penanganan

Padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mengerahkan total tiga unit mobil pemadam kebakaran, dan satu unit di antaranya bersiaga akibat lokasi kebakaran di Gampong Pulot atau tepatnya di belakang Koramil Leupung.

“Keterangan di lokasi kebakaran, penyebabnya diduga akibat pembakaran sisa sampah pada kebun milik masyarakat berada di wilayah perbukitan,” katanya.

Sedangkan kebakaran di Mon Ikeun persis di samping PT Semen Andalas Indonesia (SAI) di Lhoknga, petugas mengamati terdapat enam titik api di atas tebing pegunungan setempat.

“Diduga penyebap terjadinya kebakaran di Mon Ikeun akibat pembakaran sisa tumpukan kulit kelapa. Petugas melakukan pemadaman di beberapa titik api yang bisa dijangkau, dan memblokade api agar tidak meluas,” tuturnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memperkirakan, angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah di provinsi tersebut hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad, mengatakan, rata-rata kecepatan angin berkisar 10-30 kilometer per jam baik siang maupun malam hari.

“Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat, dan bahkan lebih akibat cuaca buruk yang timbul dari awan Cumulonimbus,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin