Tel Aviv, Aktual.com – Setelah lima hari negara zionis Israel dilanda kebakaran hutan yang terus berkobar, akhirnya pemerintah mereka menetapkan status ”Darurat Nasional” dalam menghadapi kebakaran tersebut.
Dilansir dari The Guardian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa kebakaran hutan yang menyebar dengan cepat di dekat Yerusalem dapat mencapai kota tersebut, dan ia menyatakan situasi tersebut sebagai “darurat nasional”.
Asap tebal mengepul di atas jalan raya dekat Yerusalem pada hari Rabu (30/4) saat petugas pemadam kebakaran bergegas mengendalikan kebakaran hutan yang telah melukai beberapa orang dan mendorong militer untuk mengerahkan pasukan untuk membantu.
Netanyahu memperingatkan bahwa ”angin barat dapat dengan mudah mendorong api ke pinggiran [Yerusalem] – dan bahkan ke dalam kota itu sendiri. ”Kita perlu mendatangkan sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini. Kita sekarang berada dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” katanya dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu (30/4). ”Prioritas saat ini adalah mempertahankan Yerusalem,” ujarnya.
Badan penyelamat Magen David Adom (MDA) Israel melaporkan bahwa ratusan warga sipil terancam kebakaran terburuk dalam beberapa tahun terakhir. MDA juga mengatakan telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit, sebagian besar menderita luka bakar dan menghirup asap. Di antara mereka terdapat dua wanita hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun, tambahnya. Disebutkan pula, tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.
Berbicara dari dekat kota Modiin saat kebakaran terjadi di lereng bukit di dekatnya, warga Yuval Aharoni, 40 tahun, mengatakan: ”Sangat menyedihkan karena kami tahu cuacanya, kami sudah tahu itu akan terjadi, tetapi kami tetap merasa mereka belum cukup siap dengan pesawat besar yang dapat menjatuhkan air dalam jumlah besar.”
Saat ini, polisi telah menutup jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv, dan mengevakuasi penduduk di sepanjang rute tersebut karena kebakaran hutan kembali terjadi di daerah yang dilanda kebakaran seminggu yang lalu. Permukiman yang dihuni ribuan orang telah dikosongkan.
”Banyak polisi datang, banyak petugas pemadam kebakaran, tetapi itu tidak banyak membantu. Api sudah membakar seluruh area di sini,” kata pelajar Yosef Aaron kepada AFP, yang berbicara di pinggir jalan raya dengan api yang terlihat di kejauhan.
Kepala pemadam kebakaran Eyal Caspi memperingatkan pada konferensi pers yang disiarkan televisi mengatakan, ”Pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca. Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa”.
Polisi juga mengatakan kepada X bahwa mereka telah mengerahkan pasukan di sekitar jalan raya Yerusalem-Tel Aviv dan Perbukitan Yerusalem, dan meminta masyarakat untuk menghindari bepergian ke daerah tersebut.
Seorang wartawan AFP di lokasi kejadian mengatakan api telah melanda daerah hutan dekat jalan utama antara Latrun dan Bet Shemesh, dan helikopter sedang berupaya memadamkan api. Sementara tentara tiba di lokasi kejadian pada sore hari, dengan banyak pengemudi meninggalkan kendaraan mereka untuk melarikan diri dari kebakaran. Media Israel juga melaporkan, menayangkan gambar tim pemadam kebakaran yang berjuang melawan api yang ganas.
Sedangkan dilansir dari CNN, petugas pemadam kebakaran (damkar) berupaya menjinakkan api yang melahap sejumlah titik di dekat Yerusalem. Tak mudah bagi mereka untuk memadamkan api di tengah kondisi kering dan angin kencang.
Komandan Departemen Damkar Distrik Yerusalem Shmulik Friedman mengatakan, peristiwa tersebut kemungkinan kebakaran paling besar yang pernah melanda Israel. Kebakaran tersebut memaksa pihak berwenang untuk menutup Rute 1, jalan utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan, banyak warga berhamburan di sepanjang jalan dengan asap tebal memenuhi udara. Friedman menuturkan, sampai sekarang pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran di Israel. ”Kami bahkan tidak punya petunjuk sedikit pun. Kami masih belum bisa mengatasinya. Kami masih jauh dari kendali,” ujar Friedman.
Hingga saat ini, sebanyak 22 orang dilaporkan mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup asap, dengan 12 di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit. Pihak berwenang telah meningkatkan status kewaspadaan kebakaran Israel ke level tertinggi, seiring meluasnya kebakaran yang diperparah oleh suhu tinggi dan tiupan angin kencang.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain