Jakarta, Aktual.co — Hasil survey menunjukkan bahwa 85 persen kebersamaan keluarga bermula dari inisiatif ibu. Mengapa seperti itu?
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh BMI Research, 6 dari 10 ibu di Indonesia meyakini bahwa seorang ibu memiliki peran utama sebagai arranger dan reminder bagi anggota keluarganya yang lain, agar keluarga dapat memiliki waktu bersama setiap hari. Survey ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran seorang ibu dalam mempengaruhi hubunga (influencing relations) dan mengatur situasi.
Menurut Psikolog Anak, Efnie Indiranie, M.Psi mengatakan bahwa kedekatan yang tercipta dalam satu keluarga akan berdampak positif terhadap proses perkembangan anak. 
“Hal ini bisa dibangun dengan hal-hal sederhana seperti melakukan sharing kegiatan sehari-hari dengan anggota keluarga lainnya atau melakukan permainan aktif bersama. Disinilah peran ibu menjadi sangat penting karena naluri ibu bisa mengukur sejauh mana keluarga perlu untuk menginvestasikan waktu, memberi energi dan komitmen membangun kebersamaan keluarga setiap hari. Cobalah untuk sedikit menyediakan waktu dimana kesibukan anggota keluarga lainnya untuk dapat berinteraksi setiap hari,” jelasnya dalam sebuah talkshow, Rabu (15/10) di Obrolan Langsat, Jakarta.
Dalam penjelasan tersebut pada intinya perab ibu yang senantiasa harus selali berinisiatif untuk keluarga. Terutama tumbuh kembang anak yang pastinya mendapati sekolah awal dari sang ibu. Bagaimama sang ibu harus bisa memposisikan diri menjadi pendengar yang baik untuk anak-anaknya agar paham, mengerti dan mengetahui situasi dan keadaan sang anak, kemauan serta tujuan cita-citanya ke arah mana.
Faktor yang mensukung proses tumbuh kembang anak berdasarkan perkembangan psikologi. Anak yang alami atau genetik mengalami 30 persen berbeda dengan anak asuhan lingkungan keluarga sebanyak 70 persen membuktikan bahwa lingkungan keluarga memegang peranan penting untuk pertumbuhan anak.
Maka untuk itu luangkanlah sedikit waktu Anda untuk keluarga jika Anda adalah pekerja sibuk. Luangkan sedikit untuk keluarga terutama anak yang sebenarnya membutuhkan sosok lingkungan keluarga dalam tumbuh kembangnya. Jangan sampai menyesal jika sang anak tumbuh menjadi anak yang kurang perhatian dan menjadi salah arah.