Buruh memanen padi di areal persawahan Tani Asli, Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (6/5). Kementerian Pertanian mencanangkan gerakan percepatan tanam padi pascapanen guna meningkatkan produksi padi nasional. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) menggandeng perusahaan BUMN PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom untuk membuat aplikasi mobile “LOGISTIK TANI” untuk mengatasi ketidakjelasan data komoditas pangan di Indonesia.

Aplikasi ini nantinya dijalankan oleh Telkom i sebagai operatornya, sedangkan untuk penggunaannya akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Dengan adanya aplikasi ‘LOGISTIK TANI’ tersebut diharapkan data komoditas bisa menjadi jelas dan akurat, tidak ada lagi berbicara kira-kira. Jadi semuanya jelas dan perubahan-perubahan yang ada juga bisa terdata dengan baik,” ujar Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pangan KEIN, Benny Pasaribu di Jakarta, Kamis (30/6).

Benny berharap agar karut marut data komoditas pangan dapat ditekan dengan sistem aplikasi dan integrasi logistik pangan yang dibuat Telkom tersebut.

Dashboard aplikasi tersebut, lanjutnya, nantinya akan ada di Kantor KEIN, sehingga jika Presiden datang ke kantor KEIN bisa langsung melihat situasi pangan, situasi daging sapi, yang tidak ada stok itu di daerah mana, jadi semuanya akan terpantau secara keseluruhan.

Sementara Director of Digital and Strategic Portfolio Telkom Indonesia Indra Utoyo mengatakan, melalui Sistem Kedaulatan Pangan KSP, KEIN, BUMN, AGRO, Pemprov, Pemkab, swasta dan Lembaga Tinggi lainnya akan bisa mengakses aplikasi tersebut.

“Manfaatnya adalah Continous improvement, maka semua data akan lebih akurat. Keunggulan lain aplikasi ini yaitu bisa mengoneksikan dengan ekosistem, mengontrol, dan automatically improvement, sehingga tidak bergantung pada data BPS,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, dengan adanya program ini BPS akan terbantu dengan aplikasi yang diciptakan dalam bentuk “software” yang bisa diunduh dan diakses melalui gawai serta bisa diakses oleh semua orang baik itu stakeholders atau para petani.

Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan, persoalan pangan sudah hampir puluhan tahun, oleh sebab itu harus dicari terobosan-terobosan baru dan solusi untuk menyelesaikannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka