Jakarta, Aktual.com – Direktur Sustainable Development Indonesia (SDI) Drajad Wibowo berpendapat aparat hukum harus menangkap seluruh konglomerat Indonesia, jika mempermasalahkan pembelian aset murah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Namun, terkait masalah pembelian piutang yang melibatkan Victoria Securitiea Indonesia (VSI) seperti tuduhan Kejaksaan Agung, dirinya mengaku tak mengetahui secara pasti seluk beluk kasusnya.

“Saya nggak tahu detail kasusnya. Tapi kalau alasan ditangkapnya karena beli harga murah maka hampir semua konglomerat di Indonesia harus ditangkap. Karena hampir semua bali barang BPPN dengan harga murah baik langsung ataupun tidak langsung,” ujar Drajad di Cikini, Jakarta, Sabtu (29/8).

Menurutnya, pembelian asset murah harusnya dipidanakan karena permainan harganya yang tidak masuk akal. Jika satu perusahaan dipersoalkan, maka semuanya juga jadi persoalan. Terutama, BPPN harus dibongkar semua data-datanya.

“Saya nggak tahu Kejaksaan Agung punya bukti apa. Tapi kalau hanya karena dia beli dengan harga murah maka akan banyak yang harus ditangkap,” cetusnya

Selain itu, Drajad menyebutkan semua asset BPPN yang dijual murah merugikan negara. Ia mempertanyakan Kejagung yang begitu dalam persoalkan masalah tersebut hanya pada satu perusahaan.

“Nggak tahu lah. Kenapa Kejagung ambil satu itu. Kalau dia konsisten temen deket dia ambil juga,” katanya menyindir salah satu pemilik media yang juga politisi

Sementara itu, terkait penyidikan Kejagung mengganggu stabilitas ekonomi. Drajad membenarkan memunculkan instabilitas sebab menimbulkan ketidaknyamanan investasi.

“Karena kalau semua begitu, satu kena yang lain-lain mikir kena nggak ya kena nggak ya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: