Dua anak mengisi jeriken dari sumber mata air di desa Sanleo, Kobalima, Malaka, NTT, Jumat (10/10). Akibat musim kemarau yang berkepanjangan warga harus mencari sumber air sejauh tiga kilometer dari desa asalnya. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/pd/15

Kupang, Aktual.com – Seluruh kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan menyusul kemarau panjang tahun ini, Senin (9/9).

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TTS, menyebutkan, jumlah kecamatan yang terancam kekeringan sebanyak 22 kecamatan atau seluruh kecamatan, dan 58 desa.

Dengan demikian, berdasarkan data BPBD tersebut, walaupun semua kecamatan di wilayah itu masuk kategori kekeringan, namun tidak semua desanya mengalami kesulitan air bersih.

Sementara jumlah kepala keluarga (KK), yang terkena dampak kekeringan sebanyak 11,458 atau sekitar 40 ribu lebih jiwa.

Bupati TTS, Epy Tahun yang dihubungi terpisah mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah penanganan dengan mensuplai air bersih ke desa-desa yang terkena dampak kekeringan.

Hanya saja, upaya ini belum bisa dilakukan secara maksimal karena keterbatasan mobil tangki yang digunakan untuk mensuplai air.

Artikel ini ditulis oleh: