Para jama'ah saat melakukan sholat Dzuhur berjama'ah di Masjid Cut Mutia, di Jalan Taman Cut Meutia Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, kamis (25/6/2015).Masjid Cut Meutia. Inilah masjid unik di Jakarta. Tak seperti masjid pada umumnya. Tempat ibadah ini tak punya kubah dan menara. Terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masjid ini banyak didatangi umat muslim dari penjuru nusantara.

Jakarta, Aktual.com — Rencana pembangunan masjid baru di ibukota Rumania, Bucharest, telah menyebabkan kelompok anti-Muslim bereaksi, dengan adanya banyak suara yang menentang pembangunan tempat ibadah Muslim dimana dalam hal ini hanya dianggap sebagai wacana saja dalam bertoleransi beragama di negara itu.

“Ini adalah hak saya, sebagai warga negara Rumania, untuk mendapatkan tanah di mana saya bisa membangun tempat ibadah di ibukota,” Mufti Murat Iusuf, pemimpin Rumania untuk sekitar 64.000 Muslim, saat mengungkapkannya pada Washington Times.

“Hal ini juga menguntungkan negara Rumania, karena dapat mengontrol dalam kegiatan keagamaan. Jika proyek ini hanya akan membawa dampak negatif kepada warga Rumania, kami akan menariknya. “

Rencana untuk mendirikan masjid yang didanai oleh Turki tersebut diungkap pada akhir bulan lalu setelah para pejabat Rumania menandatangani kesepakatan dengan kantor mufti Rumania untuk membangun sebuah masjid dengan kapasitas 1.000 jamaah, perpustakaan Islam dan pusat komunitas di lahan seluas 37.000 meter persegi yang merupakan tanah milik kota Bucharest di bagian utara.

Diketahui, tanah untuk proyek tersebut disediakan secara gratis, dengan pembiayaan pembangunan seluruhnya ditanggung oleh pemerintah Turki.

Dukungan pemerintah untuk pembangunan masjid ini telah memicu reaksi anti-Muslim yang tak terduga di negara yang dulu komunis ini.

“Masjid ini akan menjadi tempat perekrutan bagi Islam radikal, tempat berkembang biak bagi para teroris,” kata Tudor Ionescu, pemimpin sayap kanan partai Noua Dreapta.

“Banyak serangan yang terjadi. Bagaimana kita bisa tidak membayangkan bahwa mereka akan menghubungi kami suatu hari nanti? “

Pengumuman ini telah menimbulkan kebencian intens dan kegelisahan di negara yang dahulunya merupakan bawahan dari Kekaisaran Ottoman, pendahulu Turki, selama lima abad sampai 1800-an.

“Turki mencoba lakukan penaklukan simbolis Eropa melalui masjid ini,” kata Ionescu, menambahkan bahwa dia dan pendukungnya mungkin mencoba untuk memblokir proyek melalui proses perencanaan kota.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby