Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2015). Rapat kerja membahas laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2014, dampak kekeringan dan kelangkaan dan mahalnya daging sapi dan ayam.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak masyarakat di Kota Pariaman, Sumatera Barat, agar bisa memanfaatkan bantuan dari Pemerintah Pusat pada sektor pertanian.

“Untuk tahun 2015 ini ada banyak sekali bantuan dari pusat, di antaranya benih kedelai untuk 700 ribu hektare, benih padi satu juta hektare dan irigasi 2,6 juta hektare,” katanya di Pariaman, Selasa (15/9).

Ia mengimbau sekaligus mengajak agar masyarakat tidak hanya terfokus kepada penanaman padi saja. Karena banyak hal yang bisa dihasilkan daerah seperti Kota Pariaman, diantaranya kedelai, jagung, kacang-kacangan dan sebagainya.

“Hasil pertanian kita harus bervariatif, jangan hanya terfokus pada satu sektor saja,” ucap dia.

Ia mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, ada tujuh komoditas strategis jumlah impornya yang mengalami penurunan selama kurang lebih satu tahun kepemimpinanya.

Hasil tersebut dikatakannya setelah dilakukan evaluasi kinerja dengan Komisi IV DPR-RI dan BPS.

Ketujuh komoditas strtegis tersebut dikatakanya meliputi, padi, jagung, kedelai, daging, cabai, bawang merah dan tebu.

Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman, mengatakan, saat ini dari 90.000 jiwa penduduk sebagian besar mata pencarian di daerah itu adalah petani.

“Enam puluh persen penduduk kami bekerja di sektor pertanian dan pertanian memiliki peranan yang sangat penting di Kota Pariaman,” kata dia.

Hal tersebut tergambar dalam perekonomian daerah itu di 2014 didominasi lima sektor utama sebagai nilai hasil penambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan sektor pertanian memiliki nilai yang tertinggi.

Ia mengatakan, sektor pertanian memberikan kontribusi sebanyak 27,29 persen pada tahun 2014. Hal tersebut tidak terlepas dari peningkatan subsektor tanaman pangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan