Wisatawan memadati dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Jumat (6/5). Wilayah Kepulauan Seribu dimanfaatkan warga Jakarta dan sekitarnya untuk menghabiskan libur panjang akhir pekan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merampungkan pembangunan Pelabuhan Penyeberang Penarik yang terletak di Pulau Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Pelabuhan ini dibangun sejak 2011 hingga 2015, yang menghabiskan dana sebesar Rp39.817.180.000. Kemudian pada Sabtu 28 Mei 2016 pelabuhan ini baru diresmikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto.

Menurut Pudji, tujuan pembangunan pelabuhan ini adalah bagian dari upaya pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk mobilitas masyarakat sehari-hari.

“Pelabuhan ini melayani lintas penyeberangan Dabo-Penarik dan sekaligus menghubungkan Pulau Singkep dengan Pulau Lingga di Kabupaten Lingga,” kata Pudji, Minggu (29/5).

Permasalahan utama di Kepulauan Riau yang sebagian besar wilayah berupa perairan ialah minimnya sarana transportasi untuk menghubungkan antar pulau. Sebab itu lanjut Pudji, pemerintah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan membangun pelabuhan ini.

“Harapannya untuk membuka konektivitas transportasi antar pulau, khususnya Pulau Singkep dan Pulau Lingga di Kabupaten Lingga sehingga tercipta pelayanan transportasi antar pulau yang saling terhubung,” terangnya.

Pudji mengatakan, kewenangan pengelolaan pelabuhan penyeberang penarik ini selanjutnya ada di bawah Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga.

“Pelabuhan akan dilayani oleh kapal penyeberangan penumpang jenis Ro-Ro 500 GT KMP Sembilang dengan kapasitas angkut 19 unit kendaraan campuran dan 150 penumpang yang merupakan optimalisasi kapal pada lintas penyeberangan Dabo-Telaga Pungkur dan Dabo -Tanjung Pinang,” paparnya.

Pudji pun berpesan kepada pihak Pemda Kabupaten Lingga sebagai pengelola pelabuhan agar memperhatikan kondisi fasilitas pelabuhan dari sisi kebersihan, ketertiban dan pencahayaan ruang tunggu penumpang.

“Semoga bisa dijaga, keadaan fasilitasnya juga harus dicek secara rutin. Sehingga pelabuhan ini terpelihara dengan baik dan dapat diandalkan masyarakat Kepulauan Riau sebagai sarana transportasi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan