TOPSHOT - An aerial view shows the earthquake and tsunami devasted neighbourhood in Palu, Indonesia's Central Sulawesi on October 1, 2018. - The death toll from the Indonesian quake-tsunami nearly doubled to 832 but was expected to rise further after a disaster that has left the island of Sulawesi reeling. (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan hari ke-10 setelah bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, jaringan telekomunikasi yang sudah berfungsi mengalami peningkatan.

“Hingga Hari ke-10, pascabencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah, jaringan telekomunikasi seluler yang sudah berfungsi mencapai 75,65 persen atau sebanyak 2.662 BTS yang aktif,” kata Kementerian Kominfo melalui keterangan tertulis, Senin malam (8/10).

Menurut informasi kementerian per 8 Oktober, menara jaringan seluler base transceiver station (BTS) yang ada di provinsi Sulawesi Tengah total berjumlah 3.519, yang aktif setelah bencana saat ini berjumlah 2.662.

Di Kota Palu, total terdapat 1.119 BTS, kini setelah bencana jumlah menara yang aktif mencapai 634. Sementara itu, di Donggala dari 249 BTS saat ini 130 yang aktif.

Di Sigi, sebanyak 123 BTS sekarang sudah aktif, dari total 246 menara yang ada.

Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sudah mendistribusikan 64 unit telepon satelit ke posko pengungsi. Telepon tersebut digunakan oleh petugas dan warga untuk berkoordinasi dan komunikasi demi percepatan pemulihan pasca-bencana.

Selain telepon berbasis satelit, BAKTI juga menyiapkan 19 perangkat internet satelit, 11 diantaranya sudah berfungsi, tersebar di posko-posko di Kota Palu.

Delapan perangkat lainnya akan dipasang di Donggala dan Sigi.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: