Kendari, aktual.com – Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan dana hibah sebesar Rp4,5 miliar kepada Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara untuk menangani korban kebakaran di Kelurahan Puuwatu.

“Total dana hibah yang kami terima sebanyak Rp4.504.015.000. Nantinya, dana itu digunakan untuk pembangunan rumah bagi korban kebakaran pekerja sampah TPA Puuwatu,” kata Asisten III Setda Kota Kendari Makmur di Kendari, Selasa (6/12).

Menurut dia, dana hibah itu menjadi berarti bagi Kota Kendari karena di tengah keterbatasan anggaran terjadi beberapa kebakaran di Kendari yang harus mendapat penanganan pemerintah.

“Hari ini kita diberi hibah yang luar biasa apalagi dalam rangka kita menuntaskan kerja-kerja sosial kita yang ada kaitannya dengan bencana kebakaran di TPA yang berdampak kepada 26 kepala keluarga,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa bantuan hibah itu berkat kerja sama dan usaha kerja keras Dinas Sosial Kota Kendari.

“Tentunya kita yang diberikan hibah mempunyai kewajiban untuk bisa mempertanggungjawabkan dana hibah itu dengan baik,” ujar dia.

Ia juga mengharapkan Dinas Sosial Kota Kendari memanfaatkan sebaik mungkin dana hibah tersebut untuk membantu para korban kebakaran di Kelurahan Puuwatu pada Kamis (9/6).

Perwakilan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Rusida mengatakan saat ini pihaknya mengelola hibah langsung dalam negeri.

“Hibah langsung dalam negeri itu kami peroleh dari dana usaha kesejahteraan sosial yang diselenggarakan terkait adanya undian gratis berhadiah dan pengumpulan uang dan barang di mana kita pungut 10 persen,” ujarnya.

Dia berharap, dana tersebut digunakan untuk warga miskin atau yang membutuhkan karena uang yang dihibahkan dari warga dan diperuntukkan untuk warga, terutama fakir miskin.

Sebelumnya, pada Kamis (9/6) terjadi kebakaran besar di Kampung Mandiri Energi Kelurahan Puuwatu di dekat Tempat Pembuangan Akhir Sampah Puuwatu.

Kebakaran itu menghanguskan 13 rumah petak yang dihuni 26 kepala keluarga bekerja sebagai tenaga kebersihan dan pemulung.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain