Jakarta, aktual.com – Salah satu kementerian yang terdampak pemangkasan anggaran belanja negara tahun 2025 adalah Kementerian Pertanian (Kementan). Pemotongan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025. Kebijakan ini telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak 22 Januari 2025.
Salah satu isu yang berkembang adalah dugaan pemotongan anggaran Kementan hingga Rp10,2 triliun. Namun, saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memilih untuk tidak memberikan komentar.
Ia hanya terdiam ketika ditanya mengenai besarnya pengurangan anggaran di kementeriannya.
Pengurangan anggaran ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kelanjutan program strategis Kementan, seperti cetak sawah dan pencapaian swasembada pangan. Sebelumnya, Kementan mengusulkan tambahan anggaran pada tahun 2025 guna mempercepat realisasi program cetak sawah dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional.
Ketika ditanya mengenai kelanjutan program cetak sawah dan target swasembada setelah adanya pemangkasan anggaran, Amran hanya memberikan respons singkat sambil tertawa kecil, “Doakan sehat selalu,” ujarnya tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebagai informasi, pemangkasan anggaran ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi yang dicanangkan Presiden Prabowo untuk menyeimbangkan pengeluaran negara. Inpres 1/2025 menggarisbawahi pentingnya pengelolaan anggaran yang lebih efektif dan efisien di seluruh kementerian dan lembaga, termasuk Kementan yang memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Walaupun belum ada pernyataan resmi dari Kementan mengenai dampak pemotongan ini terhadap program-program strategis mereka, diharapkan Menteri Amran dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan target swasembada pangan tetap berjalan meskipun dengan anggaran yang lebih terbatas.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain