Hal itu terjadi karena kekhawatiran tentang ketegangan antara AS dan Korea Utara terus berkurang memberikan peralihan ke aset lainnya. Terutama terhadap USD dengan adanya sentimen Rapat The Fed tersebut.
“Apalagi dari dalam negeri cenderung minimnya pemberitaan yang positif kondisi makro membuat Rupiah tidak banyak bergerak. Sekalipun saat ini menguat tapi kuat potensi untuk melemah,” terang dia.
Reza menegaskan, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya dimana secara historis jelang pertemuan The Fed seperti biasanya akan membuat laju USD menguat dan imbasnya ke Rupiah yang cenderung ada potensi melemah.
“Nantinya pelaku pasar pun diperkirakan akan kembali memanfaatkan mulai menguatnya nilai tukar USD untuk kembali masuk ke USD yang dapat membuat laju USD cenderung menguat,” dia menjelaskan.
Untuk itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif. “Diperkirakan support rupiah akan bergerak dengan kisaran 13.281 dan resisten rupiah di rentang 13.240,” dia menegaskan.
Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu