Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo menjelaskan staf khusus (stafsus) Presiden milenial bekerja untuk memberikan masukan mengenai Kartu Pra Kerja.

“Stafsus bisa memberikan masukan-masukan untuk pembaharuan, inovasi-inovasi terutama dalam kebijakan-kebijakan yang kita buat. Contoh, kartu Pra Kerja,” kata Presiden Joko Widodo dalam diskusi dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/12).

Pemerintah menargetkan penerima Kartu Pra Kerja mencapai 2 juta orang dengan anggaran mencapai Rp10 triliun. Dengan program tersebut ditargetkan tercipta lapangan kerja hingga 2,5-3 juta dan pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen.

“Sudah saya sampaikan kepada mereka, coba, kartu Pra Kerja nanti dikonsep, dilaksanakan seperti apa, agar gampang dikontrol. Kedua, berkaitan dengan nasabah Mekaar, yang produknya macam-macam sekali, bagaimana itu bisa kemasannya diperbaiki, merek diperbaiki kemudian dibuatkan ‘market place’ yang baik,” tambah Presiden.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajak dua stafsus milenial yakni Putri Indahsari Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Subang, Jawa Barat untuk menunjukkan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

“Kemudian, berkaitan juga masalah masukan untuk dunia pendidikan kita seperti apa. Kadang-kadang apa yang kita pikirkan dengan apa yang dipikirkan oleh stafsus yang muda-muda itu sangat berbeda sekali. Tapi sekali lagi, dengan luas wilayah kita yang sangat gede banget, dengan memakai inovasi teknologi akan mempermudah,” tambah Presiden.

Termasuk bagaimana mengontrol 75 ribu desa dengan berbagai kegiatannya.

“Sekarang bagaimana mengontrol 75 ribu desa, sehingga seluruh kegiatan di situ dapat dikontrol dengan baik, nanti akan muncul inovasi-inovasi yang sangat bagus dari stafsus-stafsus saya, karena mereka bukan orang biasa,” ungkap Presiden.

Presiden mengangkat 7 orang stafsus milenial pada 21 November 2019. Jokowi Perkenalkan 7 Staf Khusu Milenial, Ada Anaknya Chairul Tanjung

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan cara kerja 7 orang staf khusus (stafsus) Presiden yang milenial.

“Saya pernah ikut sekali rapat dengan mereka. Mereka fun, ramai tapi sangat substantif, misalnya, cerita soal UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), cerita banyak tren pasar, big data,” kata Pratikno di sela-sela acara diskusi Presiden Joko Widodo dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta.

“‘Tek-tok’ diskusinya enak dan mereka gaul banget,” ungkap Pratikno menambahkan.

Pratikno juga mengatakan ketujuh orang tersebut ikut memberikan masukan untuk pidato-pidato Presiden.

“Sambutan-sambutan Presiden mereka beri masukan biar agak segar. Mereka kan selalu rapat untuk inovasi-inovasi, misalnya, kartu Pra-Kerja, setahu saya ya, terus inovasi UMKM juga, memberikan rekomendasi,” tutur Pratikno.

Tapi Pratikno menegaskan bahwa para stafsus tersebut tidak punya kewenangan untuk mengambil keputusan maupun eksekusi.

“Eksekusi tetap di birokrasi,” ucap Pratikno menegaskan.

Masukan-masukan dari stafsus milenial itu diberikan kepada Presiden secara periodik.

“Kan ada pertemuan periodik, tapi ini kan baru, baru seminggu. Mereka sudah rapat sebagai tim, hari ini juga rapat internal bertujuh bersama stafsus lainnya,” ujar Pratikno.

Selain rapat rutin, stafsus tersebut juga berkomunikasi dengan Presiden saluran lainnya.

“Mereka satu rapat rutin jelas, kemudian komunikasi lewat media dan kemudian mereka mendiskusikan beberapa isu. Pak presiden memberikan perintah inovasi Kartu Pra Kerja, dan ini terkait target grupnya anak-anak muda, mereka yang perlu training, pencari kerja, UMKM juga ke situ karena kaitannya wirausaha yang marak di kalangan anak-anak muda,” ungkap Pratikno.

Selain itu, ada juga kegiatan lain yang biasa dilakukan oleh anak muda.

“Kemudian mengenai nilai-nilai apa yang bagaimana kita olahraga, musik tetap memasukkan nilai-nilai yang lebih fundamental kebangsaan melalui olahraga dan musik, begitu yang kita pikirkan,” tambah Pratikno.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan