Ajang ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025 di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (10/06/2025). Aktual/HO

Jakarta, aktual.com – Sebanyak 30 perusahaan teknologi terkemuka berbasis kecerdasan artifisial (AI) asal Korea Selatan (Korsel) memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025 di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (10/06/2025).

Acara ini menjadi wadah pencocokan bisnis utama antara pelaku industri digital ASEAN dan perusahaan software Korsel yang menawarkan solusi berbasis AI, kesehatan digital, serta keamanan data dan siber.

Direktur Utama Badan Pengembangan Industri Teknologi Informasi Korea (NIPA) Park Yunkyu menyatakan, kerja sama digital antara Korsel dan ASEAN telah dimulai sejak 2023 dan tahun ini akan terus diperkuat. Ia menyebut, Korea telah menjadikan sektor digital sebagai industri inti nasional sejak awal 2000-an, dan terus berupaya menjadi negara digital terdepan.

“ASEAN, termasuk Indonesia, berkembang sangat cepat dalam sektor digital. Kami yakin bahwa Korea dan ASEAN akan menjadi mitra yang semakin kuat, dengan kecerdasan buatan sebagai penghubung utamanya,” ujar Park dalam sambutannya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN Satvinder Singh menyatakan, kekuatan kawasan ASEAN sebagai platform netral dan terbuka untuk seluruh mitra global. Menurutnya, saat ini ASEAN merupakan kawasan ekonomi terbesar ketiga dalam perdagangan global, dengan total PDB mencapai US$3,8 triliun dan pertumbuhan rata-rata 4-4,5% per tahun.

“Kami menarik investasi asing langsung sebesar US$224 miliar pada tahun 2024, menjadikan ASEAN kawasan penerima FDI terbesar di luar Amerika Serikat,” urai Satvinder.

Dengan makin intensifnya kerja sama seperti ini, menurut dia, Indonesia dan negara-negara ASEAN diharapkan mampu mempercepat digitalisasi ekonomi sekaligus memperkuat daya saing global di tengah tantangan teknologi dan geopolitik yang terus berkembang.

Menurut dia, teknologi Korea menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital di kawasan. “ASEAN memasuki era baru transformasi digital, dan kolaborasi dengan Korea sangat krusial,” ujarnya.

Acara ini menjadi ajang strategis bagi perusahaan Korea untuk menjajaki peluang bisnis di ASEAN, terutama di sektor game, manufaktur, dan analisis big data. “Makanya kehadiran teknologi Korea menjadi sangat penting di ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. ASEAN terus berkomitmen untuk memajukan ekonomi di wilayah regional,” pungkasnya.

Acara ini menampilkan solusi digital mutakhir dari sejumlah perusahaan terkemuka dari Korea, di antaranya B4Play, Brainworks, dan GAON Platform, yang menawarkan layanan analitik data, deteksi anomali, hingga analisis sentimen berbasis AI.

B4Play, perusahaan spesialis analisis data game, memperkenalkan mesin AI yang mampu menganalisis konten game hanya dalam 2 menit.

CEO B4Play, Youngmin Lee, menjelaskan bahwa teknologi mereka dapat mendeteksi unsur negatif seperti kekerasan hingga bahasa kasar dalam sebuah game, sekaligus memprediksi penerimaan publik sebelum produk game dirilis ke pasar.

“Layanan ini sudah digunakan secara global, termasuk Indonesia dan Vietnam, dengan biaya $200 per bulan,” ujarnya, kepada wartawan..

Sementara itu, perusahan Brainworks menghadirkan solusi deep learning untuk mendeteksi anomali getaran mesin. CEO Brainworks, Woohyun (Austin) Kang, menyatakan bahwa pasar AI di ASEAN sangat potensial. “Kami telah bekerja sama dengan sejumlah universitas di Korea dan Vietnam, dan kini mencari mitra di Indonesia,” tambahnya.

Woohyun menambahkan, sejauh mana pasar perusahaan seperti ini di dunia sangat di butuhkan? Menurut dia sangat dibutuhkan.

“Untuk alasan itulah kami hadir di Indonesia. Kami telah menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas di Korea dan Vietnam. Meski di Indonesia itu belum kami lakukan, karena dibutuhkan langkah bisnis yang jelas. Kami menunggu kerjasama dengan sejumlah universitas di Indonesia,” katanya.

Geumdo System yang memamerkan Posivibes AI, platform analisis sentimen yang mampu memproses komentar publik, termasuk selama pemilu dalam waktu cepat berani meyakinkan perusahaanya akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Baek Sang Keun (James Baek), Executive Director Geumdo, mengatakan sistem mereka bisa menyaring ulasan produk dan opini publik secara real-time dengan visualisasi data yang intuitif.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano