Jakarta, aktual.com – Ada beberapa sebab yang menjadikan kehidupan seseorang terasa sempit, susah dan tidak nyaman. Menurut Syaikh Ahmad bin Muhammad bin ‘Iyad dalam kitabnya al-Mafakhir al-Aliyah Sebab kesempitan hidup itu ada tiga.

Sebab pertama adalah karena dosa, nabi pernah mengibaratkan dosa itu sebagai kotoran hitam yang menempel didalam hati, semakin banyak dosa maka semakin banyak pula kotoran yang menempel di dalam hati yang akhirnya hati akan menjadi berkarat.

Rasa bahagian itu terletak didalam hati, sehingga sulit sekali orang yang hatinya kotor mendaptkan kebahagiaan yang sebenarnya di dalam kehidupannya. Maka solusi untuk menghilangkan kesempitan hidup yang disebabkan dosa adalah dengan bertaubat.

Sebab kedua adalah karena hilangnya atau berkurangnya keduniawian, sebagaimana dalam surat al-Baqarah (2:155) yang artinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan”. dan lanjutan dari ayat itu berbunyi “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Kalaulah seseorang dapat menghayati kata Inna lillaahi yang artinya kita milik Allah, maka hidupnya akan terasa ringan, sebab ia mengetahui hakikat pemilik semuanya adalah Allah karena manusia hanya dititipi saja. Maka cara agar kesempitan hidup yang disebabkan hilangnya atau berkurangnya keduniawian adalah dengan rela atas takdir yang Allah tetapkan dengan menyadiri bahwa manusia adalah hamba yang tunduk atas ketentuan dan perintah-Nya.

Dan Sebab yang ketiga adalah karena disakiti oleh orang lain, maka cara untuk menghilangkan rasa susah hati tersebut adalah dengan bersabar. Sabar bukan saja solusi dari kesempitan hidup akan tetapi kesabaran merupakan kunci kesuksesan seseorang. Kalaulah nabi Muhammad saw tidak memiliki sifat sabar atas gangguan yang ia terima dari orang-orang yang benci terhdapnya maka risalahnya tidak akan sampai keluruh dunia dan hal itu adalah mustahil karena nabi Muhammad saw merupakan teladan yang paripurna.

Dan Syaikh Ahmad bin Muhammad bin ‘Iyad mengatakan “jika engkau sabar atas orang yang menzalimimu maka kerap kali Allah memberikan engkau cahaya di dalam hatimu dan ketika engkau berdoa maka doa-mu akan dikabulkan”. (Eko)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin