Ternate, Aktual.com – Malam terakhir di Negeri Gam Makolano atau sering disebut negeri Para Aulia, Rombongan Kirab Satu Negeri (KSN) GP Ansor bersama Kesultanan Ternate mengadakan ritual Alam Makolano atau doa bersama sesudah ziarah kepara Aulia dan Kesultanan Ternate, Rabu (3/10) pagi

Doa’ bersama menjadi penutup secara spiritual setelah seharian melakukan napak tilas para makam leluhur Maluku Utara.

Mulai dari Sultan Babullah yang letaknya diatas bukit terjal, sampai ke aulia Tanpa Nama yang juga diyakini sebagai tetua agama yang ikut membangun Kesultanan Ternate. Rombongan mengelilingi pulau melalui jalur darat, berharap masyarakat juga merasa memiliki kegiatan ini.

“Insyaallah besok pagi pukul 08.00, tim pataka KSN akan ke Kedaton Kesultanan untuk mengambil satu dari 17 bendera dari Meuroke untuk dibawa ke Semarang, Jawa Tengah. Salah satu bendera diminta Kesultanan untuk diinapkan selama kirab ada disini,” ujar Ketua PW GP Ansot Maluku Utara, Salim Taib.

Pihak Kesultanan sengaja meminta bendera merah putih untuk diinapkan di kedaton selama rombongan ada di tanah para raja dengan harapan dapat menjadi simbol keihlasan dan dukungan Kesultanan Ternate terhadap NKRI.

Selain itu, Kesultanan menitipkan bendera ini agar disampaikan kepada Presiden Jokowi saat acara puncak Kirab Satu Negeri di Yogyakarta 26 Oktober mendatang.

“Semoga ini menjadi awal yang baik, melalui GP Ansor kita bisa memperkuat kebhinekaan dengan terjalinnya silaturahim dan kerjasama dengan kesultanan. Insyaallah Indonesia akan lebih baik ” Ujar Salim Taib.

Pihak kesultanan juga berharap acara ini sukses sampai puncaknya dan memberikan manfaat.

“Ini kabar gembira yang mengembirakan semua pihak. Berkenannya pihak kesultanan untuk diberikannya bendera merah putih yang tersimpan di kedaton kepada Bapak Jokowi pada acara puncak kirab adalah simbol semakin kuatnya NKRI”. Imbuh Muhammad A Idris, wasekjend PP GP Ansor.

Sore tadi juga ada dialog kebangsaan dengan tema “Tantangan Nasionalisme Bagi Generasi Millenial” di sebuah cafe di Ternate bersama aktivis kepemudaan dan mahasiswa Ternate.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan