Mari kita tengok hidup kita, yang paling pandai mengaku paling mencintai beliau saw, paling mengikuti sunnah beliau saw. Ternyata sangat jauh gaya hidup pecinta dan yang dicintai, kita pandai kenyang. Artinya cinta setengah hati.

Lain lagi kesaksian An-Nu’man bin Basyîr ra. Beliau berkata “Bukankah kalian bisa makan dan minum sekehendak kalian?, sungguh aku telah melihat (mendapati) Nabi kalian, tidak ada makanan apapun yang bisa dimakannya walau hanya kurma”.

Masih banyak lagi hadis semisal yang tak mungkin dimuat dalam tulisan pendek ini. Namun, semua menegaskan dengan sangat jelas, kenyang berturut-turut, gemar menyimpan dan menumpuk makanan adalah hal yang tidak sama sekali dicontohkan oleh baginda Nabi saw.

Menyimpan makanan atau selalu kenyang memang tidak dilarang (tidak haram), tapi itu tidak dicontohkan Rasul saw. Berarti itulah bid’ah kebanyakan kita yang tidak disadari.

Maka, Al-Qadhi Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani rahimahullah dalam karyanya Al-Anwar Al-Muhammadiyah menyatakan bahwa, kenyang adalah bid’ah yang terjadi pasca khalifah al-arba’ah.
Demikianlah kelas kita sebagai umat Rasul saw. Lalu masihkah kita merasa yang paling sunnah?.

Laporan: Mukhrij Assidqi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid