Jakarta, Aktual.co — Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Riza Damanik menyorot rekam jejak salah satu perusahaan besar BUMN yang bergelut di dunia maritim, Pelindo II.

Riza menilai jika perusahaan tersebut dalam lima tahun terakhir menghabiskan anggaran Rp 10 Triliun. Namun, kata dia, anggaran itu tidak digunakan secara maksimal. Sebab, masih ada beberapa proyek di Pelabuhan yang mandek.

Dia juga mengkritisi kinerja keuangan Pelindo II. Hal itu dikarenakan pada 2013 lalu Pelindo II memperoleh keuntungan diatas Rp 2 triliun, tapi pada tahun ini jumlah tersebut sulit diperoleh.

“Pelindo II 2013 lalu labanya diatas Rp 2 triliun, tapi tahun ini peluangnya tidak sampai disitu. Kinerja keuangan mereka buruk. Ditambah lagi September 2014 ini mereka dapat pinjaman USD 1,25 juta atau Rp 15 triliun dari Deutsche Bank dalam 5 tahun. Gimana mereka bisa bayar itu?” kata Riza, di Jakarta, Minggu (16/11).

Indonesia, kata Riza, harus membangun kemitraan yang kuat untuk memperbaiki sektor industri kelautan, termasuk merevisi seluruh jajaran direksi Pelindo II jika ingin menjadi poros maritim dunia. Agar perusahaan tersebut menjadi penggerak untuk meraup keuntungan negara dari sektor kelautan.

Artikel ini ditulis oleh: