Surabaya, Aktual.com – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) membuat terobosan nyata di bidang pertanian untuk milenial karena program yang ada masih abstrak.

“Sejauh ini program Kementan untuk kalangan anak muda masih kurang masif dan nyata. Padahal, sektor pertanian sangat menjanjikan,” kata LaNyalla kepada Antara di Surabaya, Senin (7/3).

Namun, lanjut dia, sektor pertanian belum akrab dengan kehidupan para milenial sehingga Pemerintah perlu membuat suatu terobosan yang bisa mereka jangkau, bukan program yang masih abstrak.

Secara umum, menurut wakil rakyat asal Dapil Jatim ini mendukung upaya Pemerintah menggencarkan sektor pertanian kepada kaum milenial. Akan tetapi, Pemerintah mewujudkannya dalam bentuk yang konkret.

Salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan internet of things untuk mendukung on farm dan hilirisasi hasil produksi pertanian sehingga generasi milenial tertarik mengembangkan usaha dan bisnis di sektor pertanian.

LaNyalla melihat para milenial masih berkutat pada konsep dan diskusi. Selain itu, juga masih meraba-raba bentuk konkret dari bisnis sektor pertanian.

“Makanya, Pemerintah dalam hal ini Kementan perlu menyiapkan berbagai program yang dapat digarap para milenial, bentuk usaha, maupun produksi dari komoditas yang dapat dikembangkan serta potensi pasarnya,” kata LaNyalla dalam siaran persnya saat reses ke Jatim.

LaNyalla menilai petani milenial masih berkisar pada wacana dan belum tertuang menjadi suatu gerakan pertanian, apalagi untuk menghadapi krisis pangan yang saat ini mulai mengancam.

“Ke depan peran generasi milenial di pertanian sangat penting. Merekalah yang harus mampu menjawab kelangkaan beberapa komoditas masyarakat yang terjadi belakangan ini,” katanya menegaskan.

Makanya, kata dia, peran para anak muda harus terus didorong supaya terjun dan juga berinovasi untuk bangun pertanian.

“Karena pertanian itu menjanjikan dan memiliki banyak sekali sektor yang bisa digarap anak-anak muda,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: As'ad Syamsul Abidin