Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri buka bersama KPK dengan pimpinan lembaga tinggi negara dan kementerian di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/6). Kegiatan buka bersama itu juga sebagai ajang silaturahmi diantara pimpinan lembaga tinggi negara dan kementerian. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/16

Jakarta, Aktual.com- Kesenjangan ekonomi antara warga negara diyakini lebih berbahaya dibandingkan gesekan perbedaan ideologi. Kondisi kesenjangan tersebut saat ini sangat terasa di Indonesia.

“Yang kami khawatir justru mengenai kesejangan. Kalau yang kaya dan miskin jauh gap-nya atau banyak rakyat yang putus asa atas kehidupannya, contoh petani tidak ada lahan tidak ada pekerjaan dan tidak punya pekerjaan da menjadi hoples. Dan ini yang mudah di tarik ke kanan dan kiri, dan ini buka karena ideologi melainkan keterpaksaan,” kata Zulkifli, di Jakarta kemarin, Sabtu (2/7).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, persoalan ideologi bangsa saat ini sudah tidak ada perdebatan alias final, terlihat dari beberapa survei jejak pendapat yang dilakukan bahwa 97 persen masyarakat Indonesia setuju Pancasila final sebagai ideologi.

Menurut Zulkifli, meski Amerika Serikat mengaku bahwa perekonomian berkembang tapi yang menikmati hanya kalanga atas saja, tidak bisa dianalogikan serupa dengan kondisi kesenjangan di dalam negeri.

“Bedanya di sana (warganya) makan roti semua, makan keju semua. kalau di sini kesejangannya ada yang makan ada yang tidak, itu yang menjadi permasalahannya,”tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara