Ketua MPR Zulkifli Hasan membacakan sebuah puisi pada Malam Baca Puisi Tokoh-Tokoh Nasional di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (21/12). Malam pembacaan puisi yang bertajuk "Di Sini Aku Untuk Indonesiaku" ini bertujuan untuk memperkokoh arus pemikiran yang terkandung dalam Pancasila. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menekankan bahwa ide melahirkan haluan negara dengan pergeseran sistem pemerintahan dari presidensial ke parlementer tidak ada kaitannya. Sebab haluan negara tetap menjadi pijakan utama, sehingga tidak akan mengganggu jalannya sistem pemerintahan Indonesia saat ini.

“Tidak usah takut bergeser jadi parlementer. Presiden akan tetap dipilih langsung oleh rakyat, bukan bertanggung jawab langsung kepada MPR seperti masa lalu,” katanya dalam diskusi ‘Mencari Peta Jalan Haluan Negara Untuk Indonesia Masa Depan’ yang digelar PHTN-HAN di Jakarta, Jumat (4/3).

Disampaikan, saat ini ide haluan negara tengah dimatangkan pembahasannya dan dirumuskan oleh para ahli agar tidak membatasi ruang gerak Presiden dan tidak menganggu lembaga-lembaga negara lainnya. MPR juga tengah melakukan public hearing dari berbagai pihak.

Diharapkan, masukan-masukan dari setiap elemen masyarakat ini akan terjaring dengan baik sehingga semakin mematangkan ide tersebut. Nantinya, setelah konsepnya telah matang dirumuskan, MPR akan mengembalikan lagi ke publik apakah sudah sesuai atau tidak mengenai Haluan Negara.

“Kita akan tanya lagi nanti, mau atau tidak masyarakat, kalau rakyat maunya nanti dulu, ya sudah tidak apa-apa,” jelas Zulkifli.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, jika ide Haluan Negara disetujui publik dan disepakati bersama di parlemen, maka akan berlaku pada MPR periode mendatang karena prosesnya panjang.

“Jadi bukan untuk MPR saat ini. Ini semua untuk kepentingan jangka panjang, untuk masa yang akan datang,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh: