Pilkada Serentak Tahap II (Aktual/Ilst.Nlsn)
Pilkada Serentak Tahap II (Aktual/Ilst.Nlsn)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto meminta pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Kupang Jonas Salean-Nikolaus Fransiskus dengan tagline ‘Sahabat’ tidak pecah kongsi dalam perjalanan pemerintahan jika terpilih nantinya.

“Pecah kongsi hanya akan membuat kegaduhan dalam pengelolaan pemerintahan dan akibatnya rakyat yang jadi korban,” kata Novanto dalam pidato politik pada Deklarasi Paket ‘Sahabat’ pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Jonas Salean-Nikolaus Fransiskus, di Kupang, Kamis.

Menurut dia, banyak pengalaman di sejumlah daerah, masyarakt mendapatkan imbas yang buruk, sebagai akibat dari pecah kongsi kepala daerah dan wakilnya. Hal itu terjadi karena sejumlah kepentingan politik dari masing-masing pemimpinnya.

“Hanya untuk kepentingan politik pribadi, harmonisasi pemimpin menjadi terpecah belah. Imbasnya pada rakyat,” katanya.

Mantan Ketua DPR RI meminta kepada Paket ‘Sahabat’ tetap menjaga keharmonisan untuk kepentingan rakyat Kota Kupang. Dipilih menjadi pemimpin di daerah ini, hanya untuk mengurus pemenuhan kepentingan rakyatnya.

Karena itulah, rakyat harus menjadi sentral dalam segala kebijakan yang ada, untuk kepentingan kesejahteraannya.

“Biasanya kalau sudah terpilih pemimpin akan lupa konstituennya dan mulai mengurus diri dan kelompoknya. Tetapi saya jamin paket ‘Sahabat’ yang masing-masingnya ada Pak Jonas dan Pak Niko tidak seperti itu,” katanya.

Herman Heri, salah seorang kader PDIP yang ikut hadir mewakili Ketua Umum partai berlambang banteng gemuk, itu mengatakan, paket ‘Sahabat’ lahir dari rahim rakyat dan karena itulah harus kembali bekerja dan berjuang untuk kepentingan rakyat.

PDIP, lanjut anggota DPR RI tiga periode itu memutuskan memilih paket ‘Sahabat’ karena sejumlah karya yang sudah nyata diberikan kepada rakyat di Kota Kupang ini.

“Jonas Salean yang sudah saya kenal dan saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Kupang, telah meretas jalan pengabdian untuk rakyat di daerah ini. Saya jamin ke depan akan lebih baik,” katanya.

Dia mengaku PDIP adalah partai yang paling terlmbat mengeluarkan dukungan untuk paket ‘Sahabat’ karena sejumlah dinamika dan proses yang terjadi di partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Dengan deklarasi ini, maka berakhir sudah polemik ketidakpastian PDIP untuk paket ini.

“Kami punya kader Pak Nikolaus Fransiskus yang kami pilih dan sandingkan dengan Pak Jonas. Kami sangat yakin pak Niko akan bisa melaksanakan tugasnya, apalagi bekas anggota DPRD Kota Kupang 15 tahun,” katanya.

Anggota Komisi II DPR RI itu berharap tidak terjadi ‘perceraian’ di tengah perjalanan pemerintahan jika nantinya terpilih.

“Pasangan ini harus setia hingga akhir masa jabatan. Ini untuk kepentingan rakyat,” katanya.

Paket ‘Sahabat’ yang mengusung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Jonas Salean dan Nikolaus Fransiskus, diusung oleh lima partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kota Kupang.

Dengan gabungan lima partai itu, maka paket ‘Sahabat’ telah memiliki 21 kursi dukungan, melampaui jumlah syarat minimal dukungan delapan kursi, atau 20 persen dari jumlah keseluruhan kursi di DPRD Kota Kupang sebanyak 40 kursi.

Sebanyak 21 kursi itu disumbang oleh Partai Golkar lima kursi, PDIP enam kursi, Hanura lima kursi, Partai NasDem empat kursi dan PKPI satu kursi.

Masih tersisa 19 kursi masing-masing yang sudah terbagi untuk paket ‘Firman-mu’ yaitu, Jefri Riwu Kore-Hermanus Man sebanyak delapan kursi yang masing-masing disumbang Partai Demokrat empat kursi dan PAN empat kursi.

Yang belum memiliki ketetapan dukungan berada di Partai Gerindra dengan lima kursi, PKB tiga kursi dan PPP sebanyak tiga kursi.

Deklarasi paket ‘Sahabat’ juga dihadiri, Ketua DPD partai Golkar NTT Ibrahim Agustinus Medah, Ketua DPD Partai NasDem NTT, Jecky Uly, Ketua DPD Partai Hanura NTT Jimy Sianto, Sekretaris DPD PDIP NTT Nelson Matara, Ketua MUI NTT H Abdulkadir Makarim, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno dan ribuan simpatisan dan kader partai.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara