Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto intruksikan kader Golkar khususnya Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) saat diskusi politik dengan tema "Digital Demokrasi, Generasi Y & Perubahan Strategi Pemenangan Pemilu" di gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (2/9). Setya Novanto mengatakan, Joko Widodo bisa sukses menjadi Presiden RI karena media sosial, popularitas mengantarkan Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya memenangkan pemilu Presiden 2014. Novanto pun menginstruksikan para kader menggunakan dan memanfaatkan media sosial guna kembali memenangkan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com-Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai kurang sepakat dengan anggapan bahwa kebijakan Tax Amnesty tidak berhasil menggenjot sektor penerimaan pajak.

Menurutnya, belum maksimal UU Tax Amnesty yang mulai berlaku 18 Juli 2016 lalu justru perlu didukung semua pihak. Pasalnya, program tersebut baru saja berjalan dan belum bisa disimpulkan untuk saat ini.

“Kita perlu beri kesempatan bagi pemerintah dan pengusaha yang sekarang sedang berusaha untuk bisa mengadakan deklarasi maupun repatriasi berkaitan dengan pajak,” ujar Novanto di Jakarta, Jumat (2/9).

Novanto pun menyarankan agar para wajib pajak berkonsultasi dengan para ahli dibidang hukum terkait harta kekayaannya untuk memudahkan program tax amnesty.

“Juga perlu diskusi dengan pengacara diinventarisasi secara total. Kita beri kesempatan untuk melaporkan, yang penting adalah bagi pengusaha untuk menggelar asetnya. Juga Ini agar bisa membantu pengusaha yang lemah juga,” kata Novanto.

Ia menambahkan program ini masih panjang perjalanannya. Untuk itu, kata dia, harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha.

“Maka diberi kesempatan sampai bulan Desember,” singkat Novanto.

Artikel ini ditulis oleh: