Jombang, Aktual.com – Sembilan ulama yang tergabung dalam Tim Ahlul Halli Wal ‘Aqli (Ahwa) memilih KH Mustofa Bisri sebagai Rois Aam PBNU masa khidmat 2015-2020.

Hasil Tim Ahwa dibawa ke pleno dan ditetapkan hasilnya oleh muktamirin. Sidang pleno yang dipimpin KH Ahmad Muzakki juga menetapkan KH Ma’ruf Amin sebagai Wakil Rois Aam.

Penetapan hasil Tim Ahwa disambut tepuk tangan muktamirin yang memenuhi ruang utama gelaran Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur.

Laporan hasil sidang Ahwa sebelumnya disampaikan Ketua Panitia Daerah, Saifullah Yusuf.

“Sebagai petugas yang diminta untuk sampaikan hasil musyawarah, anggota Ahwa, ijinkan untuk sampaikan beberapa hal sebelum saya sampaikan secara resmi, pertemuan tersebut dihadiri oleh 9 anggota Ahwa yang telah ditetapkan pleno sore tadi,” kata Gus Ipul, sapaannya.

Kata dia, pada saat berlangsungnya Tim Ahwa melakukan pemilihan KH Mustofa Bisri menitipkan surat yang mana isinya menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan Rois Aam oleh Tim Ahwa. Gus Mus juga menyampaikan keberatannya untuk dipilih kembali menjadi Rois Aam.

“Karena satu dan lain hal untuk kemalahatan, Gus Mus menyatakan tak bersedia dan tak mampu menjadi Rais Aam,” ucapnya.

Surat dibacakan di sidang Ahwa yang dipimpin KH Ma’ruf Amin. Mendapati surat tersebut, seluruh anggota Ahwa melanjutkan sidang dan memutuskannya melalui musyawarah.

“Rapat memutuskan dengan musyawarah dan menetapkan dengan berbagai pertimbangan terutama dari KH Maimun Zubair, tetap meminta Gus Mus sebagai Rais Aam periode 2015-2020,” jelas Gus Ipul.

Dengan adanya surat Gus Mus, Tim Ahwa menganggapnya justru sebagai akhlakul karimah sebagaimana tradisi yang dipegang nahdliyin. Dimana tradisi itu menekankan bahwa jabatan tidak untuk diperebutkan.

“Kira-kira begitulah, dan bila Gus Mus masih tetap tak bersedia misalnya, penggantinya adalah KH Ma’ruf Amin yang menjabat sebagai wakil Rais Aam,” demikian Gus Ipul.

Artikel ini ditulis oleh: