Jakarta, Aktual.co — “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” [Al Furqaan 63]
Allah Ta’ala berfirman: “Dan tundukkanlah sayapmu -yakni rendahkanlah dirimu- kepada kaum mu’minin.” (al-Hijr: 88).
Semua akhlak yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersumber dari Al Quran. Akhlak ini telah membentuk karakter tersendiri dalam diri Nabi Muhammad SAW. dan berpengaruh besar terhadap kehidupan sosialnya. Suatu saat Sayidah ‘Ā’isyah ditanya tentang akhlak Nabi S.A.W., ‘Ā’isyah kembali bertanya kepada orang yang bertanya itu:
Apakah kamu pernah membaca Al Quran? dijawab: “Pernah.” ‘Ā’isyah meneruskan jawabannya: “Akhlak Nabi adalah Al Quran.”
Apabila akhlak Nabi bersumberkan daripada ajaran Al Quran, maka sifat rendah hati yang memancar dari rumah Nabi juga berasal daripada Al Quran. Allah SWT menegaskan bahawa Ia akan menjauhkan rahmat dan tanda-tanda kekuasaan-Nya dari orang-orang yang sombong dan tidak mempunyai sifat rendah hati.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A’rāf, 7: 146, yang artinya: “Aku memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.”
Rendah hati (Tawadhu) dalam Islam, “Tiada satu pun karunia yang di peroleh seseorang yang bersikap rendah hati kepada allah, Kecuali
Allah meninggikan derajatnya.” (HR Muslim). Hal diatas menjamin ganjaran yang bakal diterima seseorang jika berniat dan memiliki sifat rendah hati.
Menghilangkan kesombongan, tinggi hati,merasa hebat, dan segudang penyakit hati lain nya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak masuk surga orang yang di dalam hati nya terdapat kesombongan walaupun seberat biji sawi.” (HR Abu Dawud).
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah itu tidak mengurangi harta, dan tidaklah seseorang itu suka memberi maaf kecuali Allah angkat dia menjadi mulia, dan tidaklah seseorang berendah hati kecuali Allah akan angkat derajatnya.” (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Rendah hati adalah sikap dimana seseorang akan berusaha membahagiakan hati setiap orang disekelilingnya. Selain itu, sikap rendah hati lainnya adalah dimana ia mau mendengarka pendapat, saran dan kritikan dari orang lain, menerimanya dengan bijak.
Rendah hati juga adalah sifat tanggung jawab serta berani mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus.
Jadi rendah hati hakikatnya adalah kesadaran akan keterbatasan dari kemampuan diri sendiri yang jauh dari kata sempurna dan terhindar dari bentuk kesombongan dan keangkuhan.
Rendah hati juga mendorong kita untuk terbentuknya sikap realistis, ingin membuka diri untuk dapat terus belajar, menghargai dan mendengar pendapat orang lain, memelihara dan menumbuh kembangkan sikap tenggang rasa serta mewujudkan sikap kesederhanaan dengan penuh rasa syukur dan ikhlas di dalam menjalani kehidupan.
Artikel ini ditulis oleh: