Jakarta, Aktual.co — Dari kejauhan lantunan ayat-ayat suci Al Quran terdengar merdu keluar dari suara anak-anak yang sedang belajar mengaji di dalam sebuah gubuk kecil di pedalaman Desa Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Di antara puluhan anak-anak laki-laki dan perempuan itu adalah sosok guru ngaji yang sangat luar biasa. Dia adalah Nenek Aji, perempuan tua yang telah berpuluh-puluh tahun mengabdikan hidupnya sebagai guru ngaji di desanya.
Sejak puluhan tahun, memberikan ilmu agama kepada anak-anak kampung sekitar. Nenek Aji mengajar tanpa dibayar dan tak pernah mengharap bayaran. Bisa dikatan, apa yang dilakukannya itu dilakukannya ketulusan, keikhlasan, dan penuh kearifan karena semata-mata panggilan Allah SWT.
Namun sayang, memasuki usia senja, pandangan mata Nenek Aji tak lagi tajam karena ‘dimakan’ usia. Namun keadaan sulit itu tak menyurutkan niatnya sedikitpun untuk mengajar mengaji kepada lingkungan sekitarnya.
Memang begitu, ironis kedengarannya tanpa disangka, ternyata di pelosok desa terpencil sekarang ini masih ada seorang Guru yang luar biasa, yang ikhlas mengajar setiap hari tanpa dibayar sepeser pun.
Begitulah Nenek Aji menjalani kesehariannya. Menjalani hidup dengan sederhana, akan tetapi dia berani memilih caranya sendiri melakukan hal yang bermanfaat buat sesama yakni mengamalkan ilmu kepada sesama yang dilakukannya atas dasar penuh ketulusan, keikhlasan, dan kearifan demi kehidupan kemanusian dan menuju dunia yang lebih baik. (Dikutip Dari Berbagai Sumber)
Artikel ini ditulis oleh: