Jakarta, Aktual.co —Kaum Adam pasti mengharapkan pasangan seorang istri yang baik hati dan mampu membahagiakan pasangan dan keluarga. Dalam bab pernikahan, ada tiga kriteria wanita yang menurut Nabi bisa membahagiakan. Kriteria tersebut juga perlu diketahui oleh muslimah agar dapat memperbaiki dirinya. Sehingga layak disebut Rasulullah SAW sebagai wanita penghuni surga.
إِنَّ مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيرَ خِطْبَتِهَا وَتَيْسِيرَ صَدَاقِهَا وَتَيْسِيرَ رَحِمِهَا
“Diantara tanda wanita yang baik hati dan membahagiakan adalah mudah khitbahnya, mudah maharnya, dan mudah rahimnya” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Mudah Maharnya
Meskipun Islam memuliakan wanita dengan menyerahkan mahar kepadanya serta tidak membatasi jumlah maharnya, banyak contoh dari generasi pertama umat ini betapa mereka memudahkan mahar. Ada diantara mereka yang maharnya baju besi, pernikahan dengan mahar sepasang sandal, cincin besi, ada pula yang maharnya membaca Al Qur’an. (baca: Mahar Unik di Zaman Nabi). Di Negara kita, mengenai mahar pada umumnya mudah.
Banyak pengantin yang maharnya seperangkat alat shalat meliputi mukena, sajadah dan sejenisnya. Namun ada pula yang meminta mahar yang menyulitkan; bisa karena jumlahnya yang sangat besar, atau jumlahnya yang membuat calon suami kerepotan. Misalnya nikahnya pada tanggal 22 November 2014, ia meminta mahar uang sejumlah Rp 22.112.014,-
Mudahnya mahar ini juga mengundang keberkahan tersendiri. Sebagaiamana disebutkan pada hadits lain yang dicantumkan Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah bahwa pernikahan yang besar keberkahannya adalah yang paling murah maharnya.
Mudah Rahimnya
Mudah rahimnya maksudnya adalah subur, mudah hamil dan melahirkan. Jika kriteria sebelumnya mudah dilihat dan membuat calon suami bahagia sejak awal, kriteria ini sulit dilihat dan pengaruhnya pada kebahagiaan setelah pernikahan berjalan sekian lama. Berbeda dengan kriteria sebelumnya, kriteria yang satu ini laksana ‘misteri’ dan seorang wanita tidak berdosa jika tidak berhasil memenuhinya manakala itu menjadi takdirnya. Meskipun seperti ‘misteri’ dan tidak dapat diketahui secara pasti, namun ada cara untuk melihat apakah seorang wanita termasuk ‘mudah rahimnya’ atau tidak. Sedikitnya, ada 5 cara untuk mengetahuinya.
Pada kriteria ini hanya ikhtiar yang bisa dilakukan seorang muslimah sebatas menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit yang berdampak pada kesuburan, mengonsumsi makanan yang mendukung kesuburan serta banyak berdoa. Yakinlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha mengabulkan doa hambanya. Mintalah dengan sungguh-sungguh kepada-Nya agar menjadi bagian pemegang saham dari kebanggan Rasulullah SAW akan banyaknya umat beliau.
Mudah khitbahnya
Terkadang wanita sangat sulit dikhitbah. Meskipun sudah datang lelaki soleh dan hatinya condong kepadanya, ia menyulitkan laki-laki tersebut untuk mengkhitbahnya karena mensyaratkan begini dan begitu. Mensyaratkan membawa ini dan membawa itu. Alasannya wanita yang menyulitkan khitbah ini karena keluarganya memiliki ‘SOP’ yang rumit terkait khitbah dan nikah. Memilih hari berdasarkan perhitungan ‘hari baik – hari nahas’ termasuk bagian dari menyulitkan khitbah. Mensyaratkan materi mahal dan tata cara rumit juga termasuk bagian dari menyulitkan khitbah.
Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu punya cara bagaimana mengetahui wanita yang mudah dikhitbah. Ia cukup mengatakan, ”Aku Bilal bin Rabah. Seorang sahabat Rasulullah SAW. Dulu aku orang yang sesat, tetapi Allah telah menuntunku. Dahulu aku seorang budak dari Habasyah, tetapi Allah SWT telah membebaskanku. Kedatanganku ke sini ingin melamr. Jika lamaranku diterima aku akan katakan Alhamdulillah, tetapi jika lamaranku ditolak, aku akan mengatakan Allahu Akbar!”.
Kriteria tersebut pada dasarnya bisa diterapkan pada muslimah yang mempunyai niatan untuk kebahagiaan keluarga yang dibina.
Artikel ini ditulis oleh: