Jakarta, Aktual.com — Setiap pagi, Kanai Das berjalan ke stasiun kereta api dan berdiri di salah satu sudut gedung atau toko dengan harapan mendapatkan sedekah.

Dia dengan sabar menunggu kemurahan hati para pengguna jalan yang kebetulan melintas, memberinya sedekah sebesar 3 Euro setiap harinya.

Bagi banyak masyarakat India, Kanai dipercaya sebagai reinkarnasi dari Tuhan Ganesha – Tuhan Gajah sebagai ‘Tuhan Pemberi Rezeki’ bagi siapa saja yang menyedekahkan uangnya kepada Kanai.

Usut punya usut, Kanai menderita kondisi langka yang disebut “neurofibromatosis” yang mampu merusak wajahnya, sekaligus hanya meninggalkan kulit wajah kendur menjulur ke bawah dada. Tragis, akibatnya, mata kanannya telah ‘hilang’ akibat banyaknya daging ‘tumor’ di sekitar area wajahnya.

Manusia Gajah Tumor 1

Kanai tidak bisa makan dan berbicara secara baik dan selalu membutuhkan obat-obatan untuk menjaga inflamasi kulit-nya tidak terasa nyeri.

Dan, karena ia cacat, Kanai tidak pernah mendapatkan pekerjaan layak seperti manusia normal lainnya.

Kanai mengatakan, “Saya tidak ingin mengemis, tapi saya tidak punya cara lain untuk mendapatkan uang dan menjaga ibu saya.”

“Orang-orang (warga India) berpikir saya adalah Tuhan mereka karena saya memiliki ‘belalai’ seperti gajah. Namun, sebenarnya saya tidak suka disebut itu.”

“Saya punya kenangan indah melihat dari kedua mata, tetapi selama bertahun-tahun, mata kanan saya telah menghilang.”

“Saya bisa melihatnya di cermin beberapa tahun yang lalu tapi sekarang saya tidak dapat menemukannya karena tumpukan daging (tumor) ini. Saya bahkan tidak ingat bagaimana saya memakai mata ini untuk melihat sebelumnya,” kata Kanai menambahkan.

Manusia Gajah Tumor 2

Sekedar informasi, Kanai berasal dari Baruipur di kota Bengal Barat India timur, di mana lahir dengan benjolan di kepalanya.

Dan, saat ia berusia sembilan tahun, benjolan di wajahnya itu terus membesar sekaligus ‘melenyapkan’ mata kanannya. Hidungnya pun membengkak serta melukai wajahnya tersebut.

Di saat tidak ada uang untuk pengobatan, ibunya yang berstatus janda akhirnya meninggalkan Kanai.

Kemudian, Kanai kecil yang malang terpaksa mengais sampah di stasiun kereta api untuk mengisi perutnya yang lapar. Hingga suatu hari Bharati Roy, seorang penjaga toko menemukannya.

Kondisi Kanai yang menyedihkan membuat ibu dari enam anak ini terenyuh. Lalu, dia mengadopsi Kanai.

“Saya berada di toko ketika saya melihat seorang anak muda sedang memilah-milah sampah untuk mencari makanan. Hidungnya melotot dan mata kanannya kendur. Saya begitu tersentuh dengan kondisinya itu yang tidak bisa menahan diri untuk mengasuhnya pulang,” kenang Bharati (73).

“Saya punya 22 anggota di keluarga saya. Dan tidak ada yang benar-benar membenci dia, tapi kondisinya sedemikian rupa sehingga tidak ingin menyentuhnya atau mendekatinya.”

“Saya selalu memberinya makan atau memandikannya. Saya selalu urus seluruh kebutuhannya,” kata Bharati.

Sekarang, Kanai tinggal dalam ruangan kecil di sebuah apartemen yang dibangun di wilayah yang dulu milik Bharati.

“Orang-orang memuja dia (Kanai) sebagai Tuhan Ganesh dan memberikan uang kepadanya. Anda akan melihat betapa mereka memberinya ketika ada festival.”

“Semua orang mencintai dia dan mencari berkat-Nya. Tapi kita perlu berkat. Karena dia (Kanai) menjalani kehidupan yang sangat menyakitkan,” keluh Bharati.

Bharati bersama almarhum suaminya telah mencoba untuk memberikan Kanai perawatan medis terbaik. Namun, setiap kali mereka membawanya ke dokter, mereka (dokter ahli) akan mengatakan kondisi Kanai tak tersembuhkan.

Namun demikian, Kanai masih percaya ada keajaiban. Dan, ia berharap ada operasi yang bisa memberinya wajah normal.
“Saya selalu berdoa kepada Tuhan dan meminta dia untuk pengampunan. Hidup saya sangat menyakitkan. Saya tidak bisa berjalan atau makan. Saya menumpahkan makanan saat makan. Saya selalu memalukan jika orang lain mengunjungi saya,” kesal Kanai.

“Daging (tumor) ini mengganggu saya. Itu selalu terasa seperti terbakar dan gatal-gatal. Saya harus selalu minum obat untuk menjaga kulit agar tidak sakit.”

“Meskipun dokter telah mengatakan kepada saya tidak ada obat, saya masih berharap untuk sebuah keajaiban. Saya ingin menjadi orang yang sehat dan hidup normal,” harap Kanai.

Belajar dari kasus yang dialami oleh Kanai Das, bagi pembaca Aktual.com, sudah sepatutnya kita selalu bersyukur atas karunia Tuhan YME, yang telah memberikan tubuh kita sehat tanpa cacat dan selalu bersemangat dalam kehidupan ini. (Sumber: Miror.Co.Uk, Daily Mail)

Artikel ini ditulis oleh: