Jakarta, Aktual.com — Di akhir zaman, kelak semua perbuatan manusia akan menemui ganjaran masing-masing yang akan dipertanggungjawabkan di hadirat Allah SWT. Ada yang masuk Surga dan ada juga yang masuk Neraka.
Allah SWT Maha Adil. Maka sekecil apapun kesalahan maupun perbuatan yang dilakukan kita, maka ia akan menimbang dan mengadililnya dengan sangat adil.
Ada sebuah cerita mengenai seseorang yang pernah transit di Neraka. Seseorang yang mempunyai keimanan pada Allah SWT sekecil apapun itu, namun karena beberapa sebab keburukan maka ia harus melewati masa-masa di Neraka.
Seseorang yang hanya transit di Neraka adalah mereka yang mempunyai keimanan kepada Allah SWT dan Nabi-nya. Mereka diibaratkan besi yang berkarat yang harus dibakar dahulu supaya karat atau dosa nya hilang dari dirinya sehingga pantas untuk masuk ke Surga. Namun, entah beberapa ribu atau juta tahun
Dikisahkan seseorang yang terakhir masuk Surga adalah seseorang lelaki yang berjalan merangkak karena saking lelahnya setelah menjalani masa karantina di akhirat.
Dosa apa yang membuat lelaki itu harus mendekam lama di neraka. namun ternyata itu adalah janji Rasulullah SAW, Bahwa ‘setiap umatnya akan masuk surga meskipun nanti akan transit di neraka entah untuk berapa lama,’.
Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Setiap ummatku pasti akan masuk Surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya, Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau? Beliau menjawab, Mereka yang mentaatiku akan masuk Surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk Surga.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rasulullah SAW pernah bercerita, “Aku mengetahui orang yang paling akhir keluar dari Neraka dan paling akhir memasuki Surga. Dia keluar dari api neraka sambil merangkak.
Setelah berhasil keluar dari jurang Neraka, kemudian Allah SWT berkata kepadanya, ‘Pergilah dan masuklah ke Surga.’
Orang itu pun merangkak mendekati Surga. Dalam benaknya terbayang bahwa Surga pasti sudah penuh sesak. Khawatir dengan bayangannya sendiri, maka ia kembali menghadap Tuhannya, seraya berkata, ‘Ya Tuhanku, aku mendapati Surga sudah penuh sesak dengan orang-orang.’
Tanpa mempedulikan kekhawatiran Hamba-Nya (karena Kemahatahuan-Nya), Allah SWT mengulangi perintah-Nya, ‘Pergi dan masuklah ke surga.’
Orang itu pun mendekati Surga lagi dengan merangkak. Di benaknya masih saja terbayang bahwa di Surga pasti manusia sudah berdesakan dengan orang-orang yang memasukinya lebih dulu.
Sebab, ia merupakan manusia yang paling akhir masuk Surga. Sungguh ia merasa khawatir tidak akan mendapat tempat di Surga. Sekali lagi ia berkata kepada Tuhannya, ‘Ya Allah SWT, aku merasa bahwa Surga pasti telah berdesakan.’
Allah SWT kemudian berfirman lagi kepadanya, ‘Pergi dan masuklah ke Surga, dan surga bagianmu luasnya sepuluh kali Bumi.’
Saat mendengar firman Allah tentang tempatnya di Surga yang seluas sepuluh kali luas Bumi, orang itu merasa bahwa Allah SWT sedang mengejeknya. Oleh karena itu, ia langsung berkata, ‘Wahai Tuhanku, apakah Engkau mengejek dan menertawakan aku, sedangkan Engkau adalah Maha Raja?’
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Setelah bercerita demikian, aku melihat Rasulullah Saw tertawa sampai gigi gerahamnya terlihat. Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Itulah kedudukan yang paling rendah bagi penghuni Surga” (HR. Bukhari Muslim).
Ternyata. seseorang yang terakhir masuk Surga pun masih memperoleh nikmat Surga yang seluas sepuluh kali luas Bumi. Subhanallah. Meskipun disampaikan dengan diselingi canda tawa, Rasulullah SAW bermaksud menanamkan keteguhan iman kepada para sahabatnya melalui kisah ini. Wallahu A’lam Bish Shawab.
Artikel ini ditulis oleh: