MUARA ENIM, Aktual.Com- Kisah pilu seorang anak dari keluarga kurang mampu warga Desa Sukarami Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim penderita Disabilitas Sensorik (Lumpuh Layu), ironis nya penyakit ini sudah bertahun tahun di deritanya karena keterbatasan ekonomi.

Anak penderita Disabilitas Sensorik (Lumpuh layu) ini bernama Eggix juliansyah berusia 16 tahun, Keseharian hanya bisa berbaring dan bermain dengan saudaranya. Dia tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Respon yang diberikan ketika dia menginginkan sesuatu hanya bisa menangis

Kondisi tubuh nya sangat kurus hanya tinggal tulang dengan berat hanya 34 kg. Bagian punggung Eggix Juliansyah tidak lurus. Tulang belakang membentuk huruf S sedangkan tulang panggul sudah berada di posisi sebelah kanan tubuh Eggix. Pergelangan tangan nya tidak dapat diluruskan. Posisi kedua kaki menyilang satu sama lain dan sikut tangan juga tidak dapat diluruskan.

Tidak ada aktivitas sehari hari rutin yang dilakukan Eggix. Dia hanya bisa berdiam diri seharian dan minim komunikasi. Sehari-hari, ia hanya memperhatikan gerak gerik orang disekitarnya.

Dirumah nya yang berukuran 4×6 Eggix tinggal bersama 6 anggota keluarga lainnya. Dia tinggal bersama Ayah kandung dan ibu tirinya. Sedangkan Ibu kandung nya telah meninggal dunia saat dirinya duduk di kelas 3 SD pada tahun 2009 silam.

Ibu kandung Eggix sempat mengalami kelumpuhan saat dirinya baru dilahirkan saat itu ia berusia kurang lebih 1 bulan (tahun 2006). Ibu nya dirawat dirumah sakit sementara ayah nya disarankan oleh dokter agar Eggix tidak diberikan ASI sementara ibunya dirawat.

Namun karena keterbatasan biaya untuk membeli susu formula, Eggix tetap dipaksakan ASI dari ibunya yang sedang mengalami kelumpuhan dan dirawat di rumah sakit dan sangat minim mengonsumsi makanan tambahan dan makanan yang bernutrisi tinggi.

Pada saat dirinya berusia 1 tahun (tahun 2007), Eggix Juliansyah mulai menunjukkan hambatan perkembangan anak seusianya. Eggix rentan sakit. sering mengalami panas tinggi dan kejang sampai dirawat di RSUD Kota Prabumulih selama 11 hari. Dia juga sempat melakukan rawat jalan di RSUD Kota Prabumulih namun hanya berlangsung 1 bulan karena keterbatasan biaya.

Saat ini Eggix Juliansyah diasuh oleh nenek, ibu tiri dan ayahnya. Ayah nya bernama Rustam Gani hanya bekerja sebagai buruh tani berpenghasilan hanya 1 jt perbulan sedangkan ibunya sebagai pemulung hanya 300 ribu perbulan. orang tua nya hanya bisa pasrah terhadap kondisi anak nya.

Sebagai bentuk Keperihatinan pemerintah kepada Eggix, Direktorat jendral Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Sentra Abiyoso Cimahi Menyambangi rumah Eggix di Desa Suka Rami Pada Kamis (25/8) malam.

Agung Hendrawan Selaku Kepala Sentra Abiyoso Cimahi mengatakan kalau mereka mendapatkan informasi Laporan kasus yang di alami Eggix ini dari Dinas Sosial Kabupaten Muara enim.

“Dari Dinas Sosial melaporkan ke kami terkait penyakit Disabilitas Sensorik yang di derita oleh Ananda Eggix ini. atas respon kasus dari pimpinan Kemensos RI, Kami pun segera menyalurkan Atensi bantuan kepada ananda Eggix berupa Dukungan Aksesibilitas alat bantu Kursi Roda Khsusus Elektrik,Kebutuhan dasar berupa pakaian layak, tisu basah, pempers,sembako, susu, makanan tambahan seperti biskuit, dan vitamin,serta perlengkapan tidur.”Terang Agung, Kamis(25/8).

Sentra Abiyoso Kemensos RI juga memberikan bantuan Kewirausahaan untuk orang tua Eggix serta bantuan Perawatan Sosial atau Asuhan Anak yakni transport pengobatan intensif ke Dokter Spesialis anak atau Dokter Spesialis Orthopedi.

Selain itu, Tim Sentra Abiyoso Cimahi Direktorat Kementrian Sosial Republik Indonesia. Saat ini tengah mengupayakan pemeriksaan dan pengobatan medis Eggix ke Rumah Sakit Terdekat. Setelah dimungkinkan kondisinya dan akan terjadwalkan dalam satu minggu kedepan

“Akan dilakukan pemeriksaan medis untuk pendampingan Biopsikososial selama Rehabsos di Rumah Sakit terdekat. kemarin sempat terkendala belum dimungkinkan kondisi fisik nya untuk dibawah kerumah sakit, alhamdulillah sekarang sudah bisa terjadwalkan dalam satu minggu kedepan.”Pungkas Agung Hendrawan Kepala Sentra Abiyoso Kemensos RI.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Apriansyah