Jakarta, Aktual.com — Ada sebuah cerita menarik yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, ketika beliau sedang melakukan salat berjamaah. Ia pernah melakukan gerakan salat ruku dalam waktu yang cukup lama. Mengapa demikian?
Rasulullah SAW memiliki sahabat bernama Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib merupakan sosok manusia yang memiliki jiwa berprikemanusiaan yang tinggi. Bahkan, ia sampai pada urutan keempat untuk kategori manusia termulia.
Saat itu Ali bn Abi Thalib hendak pergi ke Masjid untuk melaksanakan salat wajib berjamaah di Masjid. Dalam perjalannya, ia melihat seorang tua renta.
Orang tua itu berjalan pelan tergopoh sambil dibantu tongkat untuk menyangga tubuh lemahnya. Ali bin Abi Thalib yang saat itu berjalan di belakang orang tua renta tersebut tak sampai hati mendahuluinya.
Meskipun Ali bin Abi Thalib sudah bergegas akan menuju Masjid, Namun ia tetap berakhlaqul karimah terhadap yang tua. sekalipun orang tua renta yang jalannya tergopoh tersebut tak menoleh kearah masjid karenna ia memang seorang Yahudi.
Berbeda dengan suasana di Masjid. Baru di rakaat pertama. Sesampai di gerakan ruku’, tuma’ninah Rasulullah SAW terasa lebih khusyu’ dari biasanya. Saking khusyu-nya, Rasulullah SAW begitu lama membungkuk dalam ruku’.
Ternyata Rasulullah SAW memperlama ruku’ hingga lelaki santun sekaligus saleh itu datang (Ali bin Abi Thalib). Akhirnya, pria alim yang kelak melanjutkan keturunan Rasulullah SAW itu tidak jadi kehilangan 27 derajat bersama Rasulullah SAW.
Seusai salat, para makmum yang menyimpan rasa penasaran pun akhirnya memberanikan diri bertanya pada Imamnya yang memperlama ruku’ rekaat pertama.
Jawab Rasulullah SAW, rupanya Malaikat Jibril menindih punggunggnya ketika hendak berdiri dari ruku’. Sebabnya, tak lain adalah menunggu sampai kedatangan sahabat Ali bin Abi Thalib bergabung dalam makmum. Dan, Rasulullah pun dilarang berdiri dari ruku’
Artikel ini ditulis oleh: