Ilustrasi pemakaman

Jakarta, Aktual.com – Abu Yazid al-Busthami atau yang lebih dikenal sebagai Abu Yazid Tayfur bin Isa bin Surusyan al-Busthami, dilahirkan pada tahun 804 H di daerah Bistami, Qumis, sebelah tenggara Iran. Beliau dikenal sebagai pencetus ajaran al-Fana’, al-Baqa’, dan al-Ittihad.

Dalam suatu kisah yang terkenal, terdapat seorang pencuri yang bukan hanya mencuri barang-barang biasa. Akan tetapi, pencuri ini justru mencuri kain kafan dari kuburan. Ia ingin bertaubat di hadapan Abu Yazid al-Busthami.

Selanjutnya pencuri tersebut mendatangi majelis rutin yang diadakan oleh Abu Yazid al-Busthami. Sebelum melakukan pertaubatan , beliau bertanya perihal perbuatannya tersebut, “Sudah berapa lama kamu lakukan perbuatan ini?”

Dengan rasa penyesalan dan rasa malu yang tak terbendung, pencuri ini menjawab, “Selama ini aku telah mencuri kurang lebih 1000 kain kafan dari kuburan,”

“Apa yang kamu temukan selama kamu mencuri kain kafan orang yang sudah meninggal,” tanya tokoh sufi abad 3 Hijriyah ini.

“Mereka semua yang aku temui mukanya berpaling dari arah kiblat kecuali hanya dua orang saja,” jawab pencuri itu.

Karena mendengar hal itu, orang-orang yang hadir di majelis kaget. Mereka bertanya kepada Abu Yazid akan hal itu.

“Mereka semua adalah orang-orang miskin yang hanya mementingkan dan berpayah-payah mengejar harta keduniaan tanpa pernah menyerahkan urusannya kepada Allah SWT,” jawabnya.

Waallahu a’lam

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra