Jakarta, Aktual.co — General Manager PSS Sleman, Supardjiono, mengungkapkan jika Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum menjatuhkan sanksi kepada klubnya, terkait ‘sepakbola gajah’ yang diperagakan ketika Elang Jawa (julukan PSS Sleman) melakoni laga babak delapan besar kompetisi DU melawan PSIS Semarang pada Minggu (26/10).

Pada Selasa (28/10), dua klub yang mempopulerkan ‘sepakbola gajah’ di Indonesia, PSS Sleman dan PSIS Semarang, harus menjalani sidang yang digelar oleh Komdis PSSI, di sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta.

Sebelumnya, Komdis PSSI menilai bahwa laga yang mempertemukan kedua klub itu telah mencederai semangat ‘fair play’.

Dikatakan Supardjiono, jika Komdis PSSI masih harus melakukan pendalaman fakta atas kejadian paling memalukan di sepanjang karir sepakbola di Indonesia.

Selain itu, Supardjiono juga mengatakan bahwa dalam sidang tersebut, pihaknya diberikan beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh Komdis adalah bagaimana proses gol bunuh diri tersebut.

“Komdis belum memutuskan sanksinya. Mungkin nanti setelah PSIS dipanggil,” ungkap Supardjiono kepada wartawan di sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10).

“Iya kami jawab apa adanya, bahwa tidak ada rekayasa. Itu murni luapan emosi pemain,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Supardjiono, jika pihaknya berharap hukuman yang diberikan nanti bisa secara adil diterima, baik untuk klub maupun untuk pemain.

Dia menegaskan, bahwasanya apa yang terjadi bukan karena ada kompromi antara kedua tim.

“Mudah-mudahan hanya peringtan secara tertulis. Saya tegaskan, dari awal kami siap untuk ‘fight’,” tutup Supardjiono.

Artikel ini ditulis oleh: