Dia mengajak semua pihak tidak lagi melakukan aksi-aksi kebrutalan yang memicu suasana tidak kondusif di Mimika. “Jangan ganggu aktivitas masyarakat di sini. Kami sudah terlalu baik untuk menerima saudara-saudara semua datang mencari kehidupan yang lebih baik di Timika. Tidak boleh datang untuk membuat kerusuhan di Timika.”
Sesepuh masyarakat Biak di Timika, John Faidiban mengataku sudah puluhan tahun bermukim di Timika. Faidiban merupakan pensiunan karyawan PT Freeport. Dia bekerja di perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu sejak 1971 semenjak masih bernama Bethel.
“Dulu daerah ini sangat aman, tapi akhir-akhir ini Timika selalu dicap daerah yang tidak aman karena selalu terjadi kerusuhan dan timbul banyak masalah,” kata Faidiban.
Dia mengajak semua komponen masyarakat di Timika mendukung aparat keamanan melakukan penegakkan hukum terhadap setiap orang atau kelompok yang memicu tindakan anarkis.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Mimika Haji Basri mengapresiasi langkah tegas aparat Polri-TNI dalam mencegah meluasnya aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas dan kendaraan milik PT Freeport dan perusahaan swasta di Kota Timika pada Sabtu (19/8).
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu