Jakarta, Aktual.co — Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung meminta agar pelaksanaan Musyawarah Nasional partainya tetap dilaksanakan tahun 2015.
Hal itu dia ungkapkan terkait munculnya kabar bahwa Munas Golkar akan dipercepat pada akhir tahun 2014, untuk memuluskan langkah Aburizal Bakrie kembali menjadi ketua umum.
Akbar mengatakan, dirinya tetap konsisten dengan apa yang dikatakannya dahulu, dimana Munas Golkar dilaksanakan tahun 2015.
“Nanti kalau saya bilang tahun ini (2014), dibilang tak konsisten,” kata Akbar.
Menurut dia, DPD Golkar seluruh provinsi telah setuju bahwa pelaksanaan Munas di tahun 2015. Hal tersebut tak bisa diubah hanya karena kepentingan tertentu saja.
“Saya usul di awal tahun 2015. Entah Januari, atau Februari,” kata Akbar.
Meski masih akan dilaksanakan tahun depan, Akbar tak masalah bila Rapimnas digelar bulan ini. Sehingga persiapan dapat lebih matang.
Sebelumnya, Sebelumnya, politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) memiliki skenario mempercepat pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar dari rencana sebelumnya awal Januari 2015 menjadi akhir November 2014.
“Dalam skenarionya mereka akan menggelar munas pada tanggal 27 November di Bandung,” kata Agun.
Dia menjelaskan, DPP Partai Golkar telah melakukan rapat konsultasi nasional yang memutuskan bahwa penyelenggaraan rapimnas akan dilakukan di Yogyakarta tanggal 17-19 November 2014.
Dalam rapimnas tersebut akan ditentukan waktu dan lokasi penyelenggaraan Munas IX Golkar.
Namun, sebelum rapimnas tersebut berlangsung, DPP Partai Golkar merencanakan rapat konsultasi nasional dengan para Ketua DPD I Golkar di Bali, untuk memastikan dalam rapimnas di Yogyakarta tercapai kesepakatan penyelenggaraan munas dipercepat menjadi akhir November 2014.
Selain itu akan diterapkan pula persyaratan tambahan bagi kandidat ketua umum, yakni harus memenuhi dukungan 10 DPD tingkat I dan 30 persen DPD tingkat II.
Agun menduga wacana percepatan munas dilakukan untuk membatasi ruang gerak kandidat ketua umum lain untuk menyosialisasikan diri sebagai kandidat ketua umum, dan mengumpulkan dukungan daerah.
Dengan demikian, kata dia, hanya Ical yang bisa memenuhi persyaratan yang diterapkan, dan Ical dapat melenggang mudah melalui jalur aklamasi dalam Munas IX Golkar.
Saat ini terdapat sedikitnya tujuh bakal calon ketua umum Golkar antara lain Agung Laksono, Harjiyanto Thohari, Agus Gumiwang, Airlangga Hartanto, Priyo Budi Santoso, MS Hidayat dan Zainuddin Amali.
Ical diprediksi akan kembali mencalonkan diri menjadi ketua umum Golkar periode selanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh: