Jakarta, Aktual.com – Puluhan angkutan umum Kopaja berkumpul di perempatan lampu merah Cengkareng, Jakarta Barat.

Dari info yang diterima, sempat terjadi penurunan paksa terhadap para penumpang Kopaja tersebut, sebelum bergabung dengan rekan-rekannya yang sudah lebih dulu berkumpul di perempatan. Berhembus isu para sopir bus 3/4 berwarna khas hijau putih itu mau lakukan aksi di perempatan.

Namun isu itu dibantah petugas dari Pos Polisi Cengkareng. Saat dikonfirmasi, Aiptu Sinaga petugas Pos Pol Cengkareng mengatakan kalau sopir-sopir berkumpul di perempatan lampu merah Cengkareng bukan karena ingin gelar aksi.

“Tapi karena mereka takut dirazia Dishub untuk armada yang sudah tua. Makanya mereka ngumpul di lampu merah,” ujar dia, saat dihubungi Aktual.com, Jumat (18/12).

Dari pengamatan Sinaga, armada yang berkumpul sejak pagi itu berjumlah kurang lebih sekitar 20 unit Kopaja, seperti dari trayek Grogol dan Slipi. Sejauh ini, ujar dia, kondisi juga aman-aman saja. “Sopir-sopirnya juga tidur-tiduran saja di dalam kopajanya kok,” kata dia.

Saat ditanya mengenai adanya tumpukan penumpang dengan mogoknya Kopaja itu, Sinaga membantah. Kata dia, sekarang Kopaja bukan lagi angkutan utama bagi penumpang di Cengkareng. “Jadi ya hampir ngga ada tumpukan penumpang. Pada pindah ke angkutan lain kan banyak, ojek juga banyak,” ucap dia.

Maraknya razia yang digelar Dinas Perhubungan DKI memang tak lepas dari kasus kecelakaan maut yang menimpa ‘saudara dekat’ Kopaja, yakni Metromini di Meruya, hari Rabu lalu.

Kamis (17/12) kemarin, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menyebut sudah 189 unit metromini yang dianggap tidak laik jalan dikandangkan dalam operasi di lima wilayah.

Penyisiran akan terus dilakukan Dishub DKI terhadap angkutan umum yang tidak layak beroperasi sampai akhir Desember. “Sampai saat ini belum ada yang komplain, maka kami akan terus lakukan penertiban sampai habis,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: