Jakarta, Aktual.co — Kamboja melaporkan 129 korban ranjau darat dalam delapan bulan pertama 2014, atau meningkat 55 persen dari 83 korban dibanding periode yang sama tahun lalu.
Namun, jumlah korban tewas menurun menjadi 17 selama periode Januari-Agustus tahun ini, turun dari 19 kematian selama periode yang sama tahun lalu, kata laporan Otoritas Bantuan Korban dan Aksi Ranjau negara itu.
Jumlah orang yang terluka naik menjadi 112 selama periode tahun ini, naik dari 64 pada periode yang sama tahun lalu, katanya.
“Sekitar 69 persen korban adalah laki-laki, 17 persen adalah anak laki-laki, sembilan persen perempuan dan lima persen adalah anak perempuan,” kata laporan itu, Sabtu (1/11).
Kamboja adalah salah satu negara di dunia yang menderita terburuk akibat ranjau.
Diperkirakan empat-enam juta ranjau darat dan amunisi lainnya telah tersisa dari tiga dekade perang dan konflik internal yang berakhir pada tahun 1998.
Negara Asia Tenggara ini mengupayakan dana sekitar 50 juta dolar AS setahun hingga 2020 untuk menghilangkan semua jenis ranjau anti-personil, menurut Heng Ratana, direktur jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja.

Artikel ini ditulis oleh: