Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta terus mendalami dugaan korupsi delapan unit pengadaan lift di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM). Penyidik Kajati DKI memastikan terus menelusuri adanya dugaan keterlibatan pihak lain diluar para tersangka yang telah ditetapkan.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati DKI Waluyo, tak memungkiri akan adanya tersangka baru terkait proyek pengadan lift sebesar Rp 23,2 miliar itu. Sejumlah petinggi kementerian bakal disasar penyidik, termasuk mantan Menkop dan UKM Syarief Hasan.
“Kami tak memungkiri bakal menjerat siapapun yang diduga terlibat. Sejauh ditemukan dua alat bukti yang menguatkan keterlibatannya, penyidik akan menjeratnya sebagai tersangka,” kata Waluyo di Jakarta, Rabu (12/11).
Penetapan tiga tersangka yakni, panitia lelang Kasiyadi, RF (PT Karunia Guna Inti Semesta), dan Samsul Bahri (PT Likotama) bukan akhir cerita. Waluyo memastikan pihaknya terus berupaya menelusuri aktor lain yang diduga turut berperan dalam korupsi pengadaan lift.
Kasus yang bermuara di lingkungan Kemenkop dan UKM ini diduga ada campur tangan Syarief Hasan. Ayah terdakwa korupsi videotron Riefan Avrian itu, diduga mengetahui ihwal perkara, lantaran sebagai menteri Koperasi dan UKM ketika kasus bergulir.
“Sejauh ini kita masih mendalami perkara. Sejumlah informasi yang didapat dari keterangan saksi dan tersangka, akan dijadikan acuan penyidik,” ujarnya.
Namun, Waluyo enggan berspekulasi lebih dalam ketika disinggung, apakah Kejati DKI bakal memeriksa Syarief Hasan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan penyidik bakal melayangkan pemanggilan, jika memang diperlukan. “Sejauh ini belum mengarah ke sana. Jika diperlukan bisa saja,” katanya.
Terhadap Samsul Bahri, tim penyidik telah melakukan penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Menurut Kepala Kajati DKI Jakarta M Adi Toegarisman, penahanan dilakukan untuk kepentingan penyidikan.
“Berdasarkan pertimbangan objektif dan subjektif, penyidik perlu menahan Samsul Bahri. Dia ditahan di Rutan Cipinang untuk 20 hari ke depan,” kata Adi Toegarisman.
Menurut Adi, pihaknya tak akan berhenti pada tiga tersangka saja. Semua pihak yang ditenggarai terlibat, bakal disasar penyidik Kajati DKI. “Pokoknya kita akan tuntaskan semuanya,” ujarnya.
Dalam pemberantasan kasus korupsi, mantan Kapuspenkum Kejagung ini mengaku tak pandang bulu. Semua akan dituntaskan sesuai proses berdasarkan ketentuan yang berlaku. “Jaksa penyidik akan melakukan tugasnya untuk mengungkap kasus hingga tuntas. Karena itu, siapapun akan diperiksa,” katanya.
Sebelumnya, penyidik mendatangkan ahli lift dari ITB Bandung Jawa Barat. Hal tersebut dilakukan, karena penyidik perlu keterangan ahli terkait spesifikasi litf tersebut. Pasalnya lift terpasang dengan yang tercantum dalam kontrak pengadaan tidak sama.
“Ahli ini akan memeriksa dugaan tersebut. Karena ini soal teknis. Sehingga dalam perkara ini kami harus berkoordinasi dengan ahli untuk mengukur spek yang dipasang,” ujar Adi.
Selain datangkan ahli, penyidik juga telah mengirimkan permohonan kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung kerugian negaranya.
PT Karunia Guna Inti Semesta dan PT Likotama Haru selaku rekanan mengadakan delapan unit lift untuk Kementerian Koperasi dan UKM. Namun, berdasarkan hasil penyidikan, nyatanya kualitas lift tersebut terbilang buruk karena hasil rakitan.
Diduga pembelian lift tidak sesuai kualitas yang tercantum dalam kontrak. Delapan unit lift itu hanya dibeli seharga Rp 4 miliar. Padahal pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp 23,2 miliar.
Imbasnya negara mengalami kerugian. Hasil hitungan sementara yang dilakukan Kejaksaan, kerugian negara dalam pengadaan delapan unit lift tersebut mencapai lebih Rp16 miliar.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka