Ternate, Aktual.com – Memasuki musim penghujan, warga Kota Ternate, Maluku Utara, diingatkan untuk mewaspadai bencana banjir lahar dingin dari puncak Gunung Gamalama.

Terutama bagi warga yang tinggal sekitar bantaran kali yang menjadi alur aliran lahar dingin. “Kalau ada hujan dengan intensitas tinggi, warga harus siaga,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasim Yusup, di Ternate, Minggu (20/12).

Warga juga diingatkan agar tidak mempersempit alur kali. Seperti membuang sampah atau melakukan penimbunan pinggir kali untuk membangun rumah. Karena dikhawatirkan bisa menyumbat aliran lahar.

Potensi terjadinya banjir lahar dingin di Ternate cukup besar. Sebab lahar dingin dari erupsi Gunung Gamalama beberapa waktu lalu kini menumpuk di puncak dan lereng gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu.

Ditambah lagi hutan di lereng Gunung Gamalama kebakaran di musim kemarau lalu. Sehingga jika ada hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama, lahar dingin bakal hanyut terbawa air hujan ke bawa melalui sejumlah kali yang melintas di Kota Ternate.

Sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan BPBD Kota Ternate. Seperti pengerukan sejumlah kali yang menjadi jalur aliran lahar dingin. Serta membangun talud pengaman kali.

BPBD juga memasang alat peringatan dini di sejumlah lokasi yang rawan. Sehingga warga bisa segera melakukan upaya penyelamatan sesaat mendengar peringatan dini mengenai adanya banjir lahar dingin.

“Para staf BPBD bersama instansi terkait lainnya setiap terjadinya hujan deras langsung kita terjunkan ke berbagai lokasi untuk memantau mengenai kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin. Mereka ini akan langsung menyampaikan kepada warga setempat untuk mengungsi jika ada banjir lahar dingin,” katanya.

Banjir lahar dingin sudah berulang kali terjadi di Ternate, di antaranya pada 2.012 yang saat itu mengakibatkan belasan warga tewas dan puluhan lainnya terluka, selain itu juga merusak ribuan rumah warga serta fasilitas publik.

Artikel ini ditulis oleh: