Jakarta, Aktual.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mendalami pertemuan antara Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dengan pentolan Partai Nasdem, yang kabarnya juga dihadiri oleh Surya Paloh.

Tak hanya soal islah antara Gatot dan wakilnya, Tengku Erry Nuradi, lembaga antirasuah juga terus menggali apakah pertemuan tersebut juga membahas sejumlah kasus, yang dikabarkan bakal menjerat politikus Partai Nasdem, seperti halnya perkara korupsi dana Bantuan Sosial serta hak interpelasi DPRD Sumut.

“Kami masih periksa silang diantara para saksi untuk menentukan ada tidaknya keterkaitan suap, interpelasi, dengan apa latar belakang pertemuan tersebut,” kata Pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji saat dikonfirmasi, Rabu (30/9).

Sementara itu, Gatot yang dikonfirmasi usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK kemarin, Selasa (29/9), belum mau mengungkapkan tujuan pertemuan tersebut, khususnya peran Surya Paloh. Namun demikian, dia menjamin akan membeberkan semuanya di muka persidangan.

“Nanti saja ya di persidangan (soal apa peranan Surya Paloh),” ujar dia.

Ketua Dewan Mahkamah Partai Nasdem OC Kaligis mengklaim, pertemuan tersebut hanya untuk membahas soal perdamaian antara Gatot dengan Erry. “Beliau (Surya Paloh) hanya meminta agar Gatot dan Erry berdamai, itu saja,” kata OC Kaligis.

Berdasarkan dokumen yang dimiliki Aktual.com, Surya Paloh ikut dalam pertemuan islah antara Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Teuku Ery Riyadi yang merupakan Wakil Gubernur Sumut. Pertemuan itu dihadiri oleh Gatot, Teuku Ery, Surya Paloh, OC Kaligis dan Evy Susanti.

Dalam dokumen itu disebutkan, Evy yang merupakan istri Gatot diminta melobi untuk mendekati pihak Kejaksaan yang dibawah kepemimpinan kader Nasdem, untuk tak mengeluarkan sperindik kasus Bansos, DBD, BOS dan DBH.

Dalam islah yang dihadiri Surya Paloh itu, disebutkan juga bahwa ada pembicaraan soal sperindik kasus Bansos, DBD, BOS dan DBH. Namun demikian, dari hasil islah itu, Evy merasa belum mendengar kabar baik. Terlebih Evy sudah mewanti-wanti setelah islah tarus di follow up. Islah antara Gatot dan Ery itu dimaksudkan agar kasus Bansos agar tidak ditindaklanjuti.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu