Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi mengaku, sampai saat ini belum menerima laporan dari Presiden terpilih Joko Widodo terkait dengan nama-nama menteri yang akan membantunya di kabinet nanti.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, meski pihaknya akan dilibatkan dalam seleksi pemilihan pembantu presiden, namun mantan Gubernur DKI itu sampai saat ini belum menyerahkan nama-nama menteri tersebut.
“Katanya mau melibatkan kita, tapi sampai saat belum ada laporan (nama-nama menteri) tersebut,” kata Juru Johan ketika dihubungi Aktual. Rabu (15/10).
Johan mengaku, tak bisa memberikan pendapat yang lebih jauh, karena menurut dia, pemilihan para menteri itu merupakan hak presiden. “Kita (gak bisa mengkritisi), kita hanya pada posisi memberikan pendapat, itu kah preogratif presiden.”
Ketika disinggung soal tertutupnya pemilihan pembantu presiden, Johan lagi-lagi menyebut itu merupakan hak presiden. “Itu hak presiden. Presiden berhak memilih siapa saja.”
Banyak yang berpendapat seleksi calon menteri yang dilakukan Presiden RI terpilih, Joko Widodo (Jokowi) secara tertutup merupakan buntut dari gagalnya koalisi tanpa syarat yang digadang presiden asal PDI Perjuangan itu.
Pasalnya, di awal Jokowi sangat berkeyakinan ingin membangun koalisi tanpa syarat, tetapi akhirnya dia sadar kalau itu tidak mudah dilakukan menyangkut dengan pembagian jatah kursi menteri.
Saat ini Jokowi belum bisa mengumumkan menterinya bahkan melakukan seleksi calon menterinya secara tertutup karena memang nama-nama yang sudah dikantonginya itu belum pasti bakal duduk menjadi menteri. Sehingga, ini membuka peluang untuk terjadi tawar-menawar jatah menteri ketika ada nama baru yang masuk.
Kendati tim Jokowi yang sudah merangkum nama para calon menteri itu sudah merasa yakin dengan pilihannya. Namun, dengan dinamika politik saat ini, lagi-lagi Jokowi tidak bisa mengumumkannya.
Diketahui, Jokowi melakukan seleksi calon menterinya secara tertutup. Jokowi berdalih melakukan Ini menjaga nama baik si calon menteri karena jika gagal akan membuat calon tersebut malu.
Artikel ini ditulis oleh:
Reporter: Wisnu
Editor: Nebby