Bantuan
Warga DKI Jakarta yang mengalami kesulitan air bersih sebagai dampak dari musim kemarau panjang saat ini bisa melaporkan ke Call Center 112 milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Laporan kekurangan air bersih di musim kemarau yang disampaikan warga segera  ditindaklanjut oleh tim Pemprov DKI Jakarta melalui badan usaha yang dimiliki, yakni PDAM Jaya.
Selanjutnya, PDAM Jaya bekerjasama dengan dua operator layanan air bersih, salah satunya adalah PT Aetra Air Jakarta akan secepatnya menyalurkan air bersih yang dibutuhkan warga Jakarta.
Air bersih yang disalurkan diambil langsung dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) yang ada di Aetra.
“Kita dibantu tangkinya juga (oleh Aetra Air Jakarta). Kemudian, karena saat ini WTP dikelola oleh mereka, maka air bersih akan kita ambil pada titik-titik dimana mereka saat ini mengelola itu. Kami juga mempunyai reservoir yang airnya disalurkan melalui tangki-tangki,” kata Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo.
Bantuan air bersih akan tiba di wilayah kekeringan dalam waktu dua jam sejak warga melaporkan kondisi kekeringan. “Laporan warga diterima dari Call Center 112, kemudian diteruskan kepada kami,” katanya.
Disebutkan pula bahwa pasokan air PDAM Jaya di SPAM Jatiluhur saat ini masih aman, selain mereka juga memiliki pasokan air dari wilayah Tangerang.
Untuk suplai air bersih Aetra Air Jakarta kepada pelanggannya selama musim kemarau ini tidak ada kendala.

Data Aetra Jakarta pada semester I tahun 2019 menunjukkan bahwa 55,6 persen pelanggannya tetap mendapatkan pasokan air bersih dengan tekanan yang stabil, bahkan cukup tinggi yakni di atas 0,75 bar.

Aetra Air Jakarta optimistis bahwa suplai air bersih kepada pelanggan tidak mengalami gangguan selama musim kemarau ini.
Terkecuali dalam kondisi harus dilakukan
perbaikan teknis. Misalnya penanganan kebocoran pipa, dampak pekerjaan pihak eksternal dan kondisi di luar rencana pekerjaan teknis Aetra Air Jakarta.
“Biasanya pelanggan akan mengalami gangguan berupa aliran mengecil atau mati dalam waktu tertentu,” katanya.
Pemprov DKI Jakarta beserta jajaran telah siap dengan kondisi kekeringan yang kerap melanda sebagian kawasan hampir setiap kemarau panjang melanda.
Tapi tidak hanya cukup kesiapsiagaan petugas. Fasilitas kolam retensi menjadi kebutuhan prioritas yang perlu diperhatikan pemerintah untuk menanggulangi dampak kekeringan maupun banjir.
Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin