KSAD Jenderal TNI Mulyono memberikan konferensi pers tentang Rapat Pimpinan TNI AD Tahun Anggaran 2016 di Mabes AD, Jakarta, Senin (28/12). Rapat yang dilaksanakan 28 - 29 Desember 2015 itu diikuti semua unsur pimpinan TNI AD dan membahas mengenai evaluasi program kerja Tahun Anggaran 2015 tentang pembinaan kekuatan serta kemampuan sekaligus mengoptimalkan pencapaian tugas pokok TNI AD. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, mengatakan generasi milenial lahir dan hidup di era teknologi dan keterbukaan informasi, sehingga rentan terhadap pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

“Oleh karenanya, kita perlu membangun komunikasi antargenerasi yang konstruktif dan dialogis guna mewariskan nilai-nilai luhur Bangsa secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan zaman,” kata KSAD dalam sambutannya yang dibacakan Aster KSAD Mayjen TNI Supartodi pada Pembukaan Rakornis TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-102, di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (8/5).

Sehingga, lanjut Mulyono, generasi pemimpin masa depan Indonesia memiliki karakter-karakter kepemimpinan milenial yang kaya akan ide dan gagasan, terbiasa berpikir “out of the box” dan percaya diri.

“Kemudian dapat mengungkapkan pendapatnya tanpa ragu-ragu serta pandai bersosialisasi dan mampu memilah mana yang baik dan yang buruk, tanpa menghilangkan identitas ke-Indonesia-an,” tuturnya.

Menurut dia, hampir setiap dekade terjadi perubahan generasi muda dari mulai pre “baby boom”, yang lahir sebelum tahun 1945, “baby boom”, generasi X seperti dirinya, kemudian generasi Y dan Z yang lahir antara 1997 hingga 2009. Bahkan kini muncul lagi generasi Alpha yang lahir pada tahun 2010.

Evolusi generasi itu, kata dia, sifatnya bukan pemetaan kelompok usia, namun juga didasarkan kepada kesamaan karakteristik umum yang melekat dalam cara berfikir, bersikap dan bertindaknya.

“TNI AD memandang sangat penting untuk bersama-sama melakukan pembinaan generasi muda yang adaptif dan terus menerus, sehingga dapat diterima setiap generasi secara berkesinambungan,” kata mantan Pangkostrad ini.

TNI AD dalam hal pembinaan generasi muda yang kompetitif dan mandiri serta berwawasan kebangsaan sangat “concern”, maka dalam TMMD Ke-102, TNI AD sangat antusias dan menyambut dengan baik kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI beserta seluruh jajarannya ini.

“Untuk itu langkah strategis yang kita lakukan adalah penyelarasan program TMMD dengan program Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) dari Kemenpora. Ini penting dilakukan, agar sinergitas yang kita lakukan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas para generasi muda, agar mereka tumbuh dan berkembang sebagai generasi milenial yang kompetitif dan mandiri serta berkarakter kebangsaan, sebagaimana tema Rakornis TMMD, yaitu ‘Manunggal Membangun Karakter Generasi Milenial’,” ujarnya.

Rakornis TMMD yang diikuti sekitar 400 peserta merupakan salah satu tahap dalam manajemen penyelenggaraan TMMD, yang diselenggarakan untuk menyamakan visi, misi dan persepsi, serta arah kebijakan dalam mewujudkan kesiapan penyelenggaraan program TMMD ke-102 TA 2018.

TMMD adalah salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Polri, departemen, kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian dan pemerintah daerah serta komponen Bangsa lainnya. TMMD dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah perdesaan secara berkelanjutan.

Pelaksanaan TMMD ke-102 ini dimulai pada 10 Juli hingga 8 Agustus 2018 selama 30 hari dengan melibatkan personel TNI dan Polri sebanyak 7.500 orang serta didukung oleh kementerian/lembaga nonkementerian dan seluruh komponen masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan fisik, yaitu meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang berada di perdesaan berupa infrastruktur, fasilitas umum dan sosial, serta merehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak dan tidak layak.

Sementara itu, kegiatan nonfisik berupa penyuluhan tentang kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan masyarakat, kesadaran bela negara, penegakan hukum dan penyuluhan tentang keluarga berencana, kesehatan, pertanian serta kegiatan lainnya yang sifatnya untuk memberikan pencerahan pada penguatan jati diri bangsa.

“Saya juga berharap, agar kegiatan ini dapat dijadikan sebagai momen bagi generasi muda dalam mengukur kualitas individu masing-masing, serta out come-nya bisa dijadikan umpan balik bagi pemerintah maupun keluarga mereka, guna meningkatan kualitas generasi muda, baik dari aspek pendidikan, kesehatan maupun mentalnya,” kata Jenderal bintang empat ini.

Hadir dalam acara itu Menpora Imam Nahrawi beserta jajarannya dan bupati/wali kota yang menjadi tempat dilaksanakannya TMMD.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: