Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengapresiasi acara Southeast Asia Leaders Summit 2017. Karena ini salah satu langkah baik bagi calon pemimpin masa depan yang mempunyai motivasi dalam mencari solusi masalah bangsa ini.

Masalah yang dibahas adalah mengenai pemberdayaan bagi kaum muda dan persiapan untuk menjadi pemimpin.

“Ini sangat dibutuhkan untuk memberikan akses dalam berkreasi mengembangkan diri sebanyak mungkin, untuk meningkatkan kapasitas, kapibilitas dan juga integirtasnya,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (11/4).

Ketua Komisi IX Dede Yusuf mengatakan, generasi penerus harus meyiapkan diri sebaik mungkin untuk mengatasi tantangan bangsa ke depan. Sebab di era globalisasi ini, akan ada banyak tantangan bangsa yang harus di selesaikan.

Selaku salah satu narasumber dalam acara pertemuan pimpinan muda se-Asia Tenggara tersebut, dia mengatakan, globalisasi dicirikan dengan persaingan yang semakin ketat. Karakteristik persaingan global yang penuh kompetisi harus dihadapi karena telah di depan mata.

“Kini kita mengahadapi free trade era (perdagangan bebas) di kawasan Asia Pasifik dan ASEAN Economic Community,” terang politisi Partai Demokrat itu.

Disampaikan, kunci menghadapi persaingan global yang penuh kompetisi itu dengan meningkatkan daya saing bangsa. Daya saing bangsa bisa diukur dari banyak variable.

“Bisa instansi/birokrasi. Infrastruktur, makro ekonomi, kesehatan, pendiidkan, efisiensi pasar barang, finansial, efisiensi pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi dan inovasi,” jelasnya.

Salah satu contoh yang dapat meningkatkan daya saing bangsa adalah dengan memanfaatkan media sosial.

“Di era teknologi saat ini pemanfaatan media sosial sebagai bentuk aktualisasi, harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menyampaikan gagasan dan juga kesempatan mendapatkan penghasilan melalui jaringan,” kata Dede.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa di ASEAN. Sebab sumber kemakmuran masa depan tidak lagi terdapat dalam sumber daya alam yang melimpah tetapi pada SDM yang selalu berinovasi.

“Sumber daya manusia adalah penggerak utama pembangunan yang tidak akan pernah habis. Sebab manusia akan terus mengembangkan sikap hidup entrepreneurship melalui sikap inovasi dan kreatif dalam mengembangkan diri,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: