Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VIII DPR RI Kurtubi menilai ada pelanggaran konstirusi dalam rencana akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh Medco Energy. Pasalnya pembelian saham tersebut dilakukan dengan dana pinjaman dari Bank lokal maupun asing seperti pengakuan pemilik Medco Arifin Panigoro.

“Kalau pembelian saham asing di Newmont menggunakan dana pinjaman, tolong klarifikasi apakah menggunakan cadangan tambang mineral diperut bumi diagunkan ? Kalau diagunan tolong dipelajari itu, karena cenderung melanggar konstitusi,” jelasnya, di Gedung DPR, Rabu (6/4).

Politisi Nasdem tersebut menjelaskan potensi pelanggara konstitusi dikarenakan cadangan sumberdaya yang diagunkan sebagai jaminan pinjaman adalah milik negara bukan kontraktor. Kecuali, kata dia, cadangan itu sudah di naikan dari perut bumi.

“Oleh karena itu jika yang BUMN tambang plus BUMD pinjam uang di bank agunkan cadangan itu bisa bisa terjadi. tapi kalau swasta saya ragu kalau itu tak langgar konstitusi,” tandas Kurtubi.

Ia juga meminta jika Newmont jadi diakuisisi ia meminta sebelum proses pindah kepemilikan itu terjadi pembangunan pabrik pemurnian atau smelter harus sudah selesai.

“Saya anggota dapil NTB meminta pabrik pemurnian atau smelter di pulau Sumbawa. Jangan mengolah, memurnikan konsentrat yang ada di Newmont untuk dioalah ditempat lain. Tolong diupayakan di pulau Sumbawa,” tegasnya.

Lebih lanjut, menurut Kurtubi, jika smelter dibangun di NTB, maka bisa menghemat biaya produksi dan distribusi.

“Visible ekonomi kalau di pulau sumbawa enggak ada ongkos angkut ke Gresik. Tinggal newmont nambah kapasitas listriknya. Jadi eksisting listrik sekarang ditambah kapasitasnya. Bila perlu dilebihkan 10% dari yang dibutuhkan smelternya. Dimana 10% dijual ke PLN untuk rakyat sumbawa agar pemadaman listrik hilang. Kami enggak minta gratis listriknya, akan di bayar,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: