Jakarta, Aktual.com — PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp28,9 miliar pada triwulan II-2015, tumbuh 454,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp5,2 miliar.

Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah mengatakan pertumbuhan laba yang signifikan tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit yang tumbuh tinggi yakni 87,6 persen, dari Rp2,02 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp3,79 triliun.

“Penetapan resegmentasi fokus bisnis pada ‘lower ticket size’ yang dapat memberikan hasil tinggi telah mampu menopang pertumbuhan Bank Sampoerna dari aspek top line maupun bottom line sehingga akan menjadi modal utama dalam peningkatan pertumbuhan yang lebih cepat dan berkesinambungan,” ujar Ali di Jakarta, seperti ditulis Jumat (10/7).

Dari total portfolio pinjaman yang disalurkan sampai dengan Juni 2015, sekitar 77 persen dialokasikan kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky menjelaskan bahwa dengan pencapaian laba tersebut, maka return on assets (RoA) pada semester I 2015 mencapai sebesar 1,38 persen, meningkat cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 0,38 persen.

“Hal ini tentunya sebagai bentuk perwujudan keberhasilan dalam membangun pondasi organisasi yang kokok untuk dapat bersaing secara kompetitif di masa yang akan datang,” ujar Henky.

Secara total aset, Bank Sampoerna juga menujukkan pertumbuhan yang baik sebesar 78,3 persen menjadi Rp4,9 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2014 Rp2,75 triliun.

Peningkatan total aset juga diikuti peningkatan dana pihak ketiga menjadi Rp3,96 triliun atau meningkat 84,2 persen dibandingkan Juni 2014 sebesar Rp2,15 triliun.

“Pertumbuhan dana pihak ketiga ini mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada kami terus meningkat dari waktu ke waktu,” kata Henky.

Artikel ini ditulis oleh: